13 June 2019

by Glenn Kaonang

DJI RoboMaster S1 Dirancang untuk Menjadi Teman Bermain Sekaligus Belajar

Belajar coding selagi bermain perang-perangan secara aman

Setelah sukses merajai segmen consumer drone selama bertahun-tahun, DJI mulai berani keluar dari zona nyamannya dan mencicipi peruntungan di ranah baru, yaitu edukasi robotik. Debut perdana mereka di ranah tersebut adalah DJI RoboMaster S1, sebuah robot berbentuk seperti tank yang dirancang untuk menjadi medium belajar programming yang fun.

DJI cukup percaya diri menyebut RoboMaster S1 sebagai robot tercanggih yang bisa dipakai belajar programming saat ini. Klaim tersebut tentu bukan tanpa alasan yang mendukung; secara total ada 31 sensor yang tersematkan pada RoboMaster 31, memungkinkannya untuk mengenali lingkungan dan beragam objek di sekitarnya.

Kemampuan bergeraknya ditunjang oleh enam servo motor tipe brushless berdaya 100 watt, tidak ketinggalan pula roda Mecanum yang memungkinkannya untuk bergerak ke segala arah. Sebagai sebuah produk DJI, wajar apabila RoboMaster S1 turut mengemas kamera full-HD yang duduk di atas gimbal.

Yang berbeda, gimbal tersebut tak hanya bertugas menstabilkan rekaman video, tapi juga menjadi dudukan untuk dua komponen pemeriah suasana: infra-red beam dan gel-bead blaster. Ya, dari bentuknya saja sudah kelihatan kalau robot ini siap dipakai untuk bermain perang-perangan.

Demi meminimalkan risiko cedera, yang dijadikan peluru adalah water bead, mainan yang biasa dipakai untuk melatih motorik para balita. Kecepatan menembaknya pun telah dibatasi supaya robot ini tidak malah dicap membahayakan.

RoboMaster S1 hanya memerlukan aplikasi ponsel atau tablet untuk dikendalikan. DJI juga menyediakan sebuah gamepad opsional yang bisa dipasangkan ke ponsel atau tablet, tapi itu sifatnya opsional dan dijual terpisah.

Namun seperti yang saya bilang, fungsi utama RoboMaster S1 adalah sebagai medium pembelajaran, dan itu sudah ditunjukkan sesaat setelah perangkat dikeluarkan dari dalam boks; kita harus merakitnya terlebih dulu, sebab S1 awalnya terpecah menjadi 46 bagian, dan proses perakitannya membutuhkan waktu sekitar 2 sampai 4 jam.

Setelahnya, S1 bisa langsung diprogram menggunakan software Python atau Scratch 3.0 yang mengandalkan interface drag-and-drop. Ada banyak sekali fungsi unik yang dapat diprogram, mulai dari caranya bergerak sampai distribusi torsi pada keempat rodanya. Fungsi-fungsi yang lebih advanced pun juga bisa diprogramkan.

Melimpahnya jumlah sensor yang dimiliki S1 sejatinya membuka luas potensinya untuk dijadikan semacam kelinci percobaan coding. Contoh fungsi-fungsi lain yang tak kalah menarik mencakup kemampuannya merespon terhadap gerakan tangan, atau bahkan kemampuan untuk mengeluarkan reaksi tertentu saat berjumpa dengan unit S1 lain.

Di Amerika Serikat, DJI RoboMaster S1 telah dipasarkan seharga $499. DJI juga berencana menyediakan bundel "PlayMore Kit" yang meliputi controller, water bead ekstra beserta wadahnya, dan satu baterai ekstra. Sayangnya DJI belum mengungkap rencananya memasarkan RoboMaster S1 di negara lain terkecuali Tiongkok dan Jepang.

Sumber: CNET.