Drone Ini Dapat Berubah Bentuk dengan Sendirinya Selagi Mengudara

Selain untuk bernavigasi di area yang rumit, juga untuk memanipulasi objek di sekitarnya

Sudah ada cukup banyak drone yang mampu mengudara di dalam ruangan dengan cekatan, tapi sejauh ini baru yang ukurannya kecil saja. Drone besar di sisi lain bakal kesulitan ketika harus berhadapan dengan pintu, tembok dan berbagai perabot lainnya di dalam ruangan.

Namun drone buatan para ahli robotik di JSK Lab University of Tokyo ini berbeda. Ukurannya besar, tapi ia dapat berubah bentuk dengan sendirinya, menyesuaikan dengan kondisi di sekitarnya selagi mengudara. Kalau memang perlu, bentuknya bahkan bisa menyerupai seekor naga seperti pada gambar di atas.

Drone ini dinamai DRAGON, namun seperti proyek sains pada umumnya, nama tersebut ada kepanjangannya: "Dual-rotor embedded multilink Robot with the Ability of multi-deGree-of-freedom aerial transformatiON". Ya, lebih baik kita panggil dia DRAGON saja.

Prototipe robot terbang ini sebenarnya terdiri dari empat modul yang disatukan. Masing-masing modul memiliki sepasang rotor yang tersambung ke gimbal, sehingga arah dorongannya bisa diatur sesuai kebutuhan. Setiap modul kemudian disambungkan dengan semacam lengan robotik, dan yang menjadi otak semuanya adalah komputer mini Intel Euclid yang dilengkapi kamera 3D.

Pengembangnya membayangkan skenario di mana DRAGON dapat memanfaatkan kemampuan transformasinya untuk berinteraksi dan memanipulasi objek di sekitarnya. Misalnya, kedua ujungnya bisa ditemukan lalu membentuk semacam penjepit, atau malah 'memeluk' sebuah objek dan membawanya dari titik A ke B.

DRAGON tentu saja masih belum benar-benar matang. Prototipenya untuk sekarang baru bisa mengudara selama 3 menit saja. Selain itu, pengembangnya juga bilang bahwa DRAGON sebenarnya bisa terbentuk dari 12 modul, bukan cuma 4.

Sumber: IEEE Spectrum.