21 March 2017

by Yoga Wisesa

Drone HexH20 Pro v2 Bisa Terbang Saat Hujan dan Mendarat di Air

Dalam membuatnya, QuadH2O mengandalkan beragam teknologi persembahan DJI.

Performa videography mumpuni, kemudahan penggunaan dan desain yang ringkas merupakan fokus produsen dalam merancang drone kelas konsumen. Masing-masing brand turut menawarkan fitur unggulan, contohnya ialah struktur foldable. Namun umumnya mereka semua masih menyimpan kekurangan serupa: drone belum siap jika harus berhadapan dengan hujan.

Memusatkan perhatiannya pada aspek itu, tim QuadH20 asal Inggris memperkenalkan drone kedap air paling canggih kreasi mereka: HexH20 Pro v2. Unmanned aerial vehicle ini tak hanya bisa bermanuver di udara saat hujan, tapi juga sanggup merekan dan mendarat di air. Selain konstruksi waterproof, ia dapat terbang sejauh 3,5-kilometer dan merekam video 4K.

HexH20 Pro v2 mengusung sistem propulsi enam-rotor (atau hexa-copter). Lengannya itu bisa dilipat sehingga mudah di bawa-bawa, lalu tubuhnya disegel sempurna sehingga Anda tak perlu khawatir saat hujan mulai turun atau ketika menerbangkannya tak jauh dari permukaan air. Daya angkatnya tentu saja lebih besar dari UAV quad-copter, HexH20 Pro V2 mampu membopong beban hingga 2-kilogram.

Dalam meramu HexH20 Pro v2, QuadH2O bilang bahwa mereka memanfaatkan teknologi-teknologi tercanggih di industri drone. Dan melihat secara lebih seksama, ternyata sang produsen bersandar pada beragam solusi kreasi DJI, dari mulai flight controller, sistem baling-baling, software, sampai elemen kamera dan gimbal.

Sebagai jantung dari HexH20 Pro v2, sang produsen menggunakan flight controller DJI N3. Ia menyimpan algoritma canggih yang mampu memastikan drone terbang stabil, dan bisa membaca kerusakan IMU saat beroperasi dan segera mengalihkannya ke unit cadangan. Untuk bergerak, HexH20 Pro v2 ditenagai motor DJI E800; dan Anda dipersilakan memasang lima device lain dan mengendalikannya dari jarak jauh - termasuk sistem payload (buat membawa muatan).

Lalu untuk mengendalikannya, Anda disuguhkan DJI Lightbridge 2. Controller ini dapat menjangkau jarak sangat jauh (5km) dan menerima stream video full-HD rendah latency. Berkat fitur ini, pengguna bisa menerbangkan drone dari sudut pandang first-person - seolah-olah ikut terbang bersama HexH20 Pro v2.

HexH20 Pro v2 mengandalkan gimbal beserta kamera dengan sensor CMOS 1/2.3-inci DJI Zenmuse X3, memungkinkannya merekam video di resolusi 4K di 30FPS atau resolusi full-HD di 60FPS, serta memotret foto 12-megapixel.

QuadH2O rencananya akan meluncurkan HexH20 Pro v2 di tanggal 31 Maret nanti, dan membanderolnya di harga yang tidak murah: US$ 6.450.

Sumber: QuadH20.