26 September 2017

by Yoga Wisesa

Dukungan S Pen Ialah Alasan Utama Mengapa Samsung Galaxy Note 8 Begitu Fenomenal

Seperti anggota keluarga Galaxy Note sebelumya, Note 8 dirancang sebagai alat penunjang kegiatan produktif serbaguna.

Ada banyak keunggulan di Galaxy Note 7 yang Samsung tunjukkan dalam peluncurannya di Indonesia tahun lalu. Pengguna setianya punya aspek favorit berbeda, beberapa menjagokan spesifikasi, dan tidak sedikit user memilih device ini karena kameranya. Bagi saya, hal istimewa di Galaxy Note yang sulit ditandingi device lain - termasuk Galaxy S - ialah dukungan S Pen.

Saat itu konsumen terlihat antusias, dan produsen sangat bangga dengan jumlah pre-order Note 7 di Indonesia. Namun tak disangka, perjalanannya terhenti sebelum ia sempat lepas landas. Insiden baterai meledak memaksa Samsung menyetop penjualan phablet tersebut. Mau tak mau, konsumen yang menantinya harus menunggu kehadiran Galaxy Note generasi berikutnya. Dan di tanggal 25 September 2017 kemarin, momen yang dinanti-nanti itu akhirnya tiba.

Seperti anggota keluarga Galaxy Note sebelumya, Note 8 dirancang sebagai alat penunjang kegiatan produktif serbaguna. Samsung menyampaikan bahwa ketersediaan perangkat bergerak telah meningkatkan performa bisnis penggunanya sebesar 64 persen dan terbukti mendukung pertumbuhan ekonomi kreatif - rata-rata naik tujuh persen dari tahun ke tahun.

Di Galaxy Note 8 sendiri, Samsung membubuhkan berbagai pembaruan, beberapa merupakan adopsi dari fitur yang ada di keluarga Galaxy S8 agar ia tak kalah saing dari sepupunya itu. Sang produsen melengkapinya dengan panel Infinity Display, setup kamera ganda plus dual OIS, Bixby, hingga kompatibilitas ke Samsung DeX.

 

Desain dan ketahanan

Galaxy Note 8 adalah phablet berlayar Super AMOLED 1440x2960 6,3-inci. Ketika panel tersebut menyala, Anda bisa segera melihat perbedaannya dari Note 7: layar perangkat ini mengusung arahan Infinity Display ala Galaxy S8 dengan bagian pinggir membulat demi memaksimalkan rasio display ke tubuh - kira-kira sebesar 83,2 persen. Dan meskipun Note 8 lebih lebar dari mayoritas device flagship lain (dimensinya 162,5x74,8x8,6mm), Samsung memastikannya tetap nyaman digenggang satu tangan, saat tangan lain digunakan untuk memegang S Pen.

Seperti Galaxy S8, Note 8 juga sudah memperoleh sertifikasi IP68, yang berarti smartphone ini sanggup menangkis infiltrasi debu halus dan anti-air hingga kedalaman 1,5 meter selama setengah jam. Dan menariknya lagi, fitur anti-air tersebut tak hanya diimplementasikan pada unit phablet, tapi juga pada stylus S Pen, memungkinkan Anda menulis dalam air.

 

S Pen

Samsung menyediakan banyak unit demo di acara peluncuran Galaxy Note 8, namun sebagian besar sesi hands-on saya habiskan untuk menjajal kapabilitas S Pen-nya. Tersimpan di bagian dalam phablet, stylus ini menyajikan beragam cara unik berinteraksi dengan konten dan app: mencorat-coret foto dan membuat catatan tambahan di artikel, buat membantu menciptakan GIF via Smart Select, serta mencatat tanpa perlu membuka device (di mode always on display).

Bahkan cuma berbekal app Samsung Notes, kecanggihan S Pen dapat segera saya rasakan. Saat mode menggambar diaktifkan, app akan menyuguhkan kanvas digital bertekstur yang mampu merspons guratan tool pensil hampir menyerupai alat tulis sesungguhnya. Anda dipersilakan mengubah ukuran, ketebalan (opacity), jenis alat gambar, serta warna. Satu-satunya hal yang menyadarkan saya bahwa S Pen bukanlah pensil/pulpen sebenarnya adalah absennya resistensi khas kertas, karena ia meluncur begitu mulus di atas layar.

Stylus tersebut sangat akurat berkat ujungnya yang tajam (0,7mm), responsif, dan mampu mendeteksi tekanan berbeda secara presisi, tepatnya 4.096 tingkatan tekanan. S Pen sangat membantu sewaktu Anda ingin membuat karya seni mix media. Dalam uji coba langsung, saya bisa mudah menggonti-ganti tool (pensil, pena, spidol, sampai cat air) serta memilih warna dari palet RGB yang tersedia.

Tool cat air bisa jadi contoh kecanggihan S Pen. Cat air adalah salah satu metode lukis yang sulit dikuasai. Dalam menggunakannya, seniman harus cermat dalam menentukan banyaknya air serta kapan tepatnya ia bisa menimpa satu warna dengan warna lain. Hal tersebut sangat memakan waktu dan menuntut jam terbang yang tinggi. Namun via S Pen di Note 8, proses tersebut jadi sangat sederhana, mempersilakan saya mencampur serta membuat gradasi warna dengan mudah.

Tiap tool gambar juga mempunyai efek berbeda: goresan cat air memberikan efek seperti 'genangan', lalu tool marker ala Schwan-Stabilo yang transparan akan bertambah tebal dan pelan-pelan menutup outline jika diaplikasikan di satu tempat berulang kali. Bagi penggemar gambar seperti saya, belasan jam bisa berlalu tanpa disadari hanya untuk mengutak-atik kemampuan ini.

 

Kamera

Untuk kebutuhan fotografi, Samsung Galaxy Note 8 memanfaatkan sepasang kamera 12-megapixel, masing-masing bersensor 1/2,55-inci 1,4µm f/1.7 26mm dan 1/3,6-inci 1,0µm dengan lensa f/2.4 52mm. Mereka dibantu oleh sistem optical image stabilization, dan kombinasi keduanya memungkinkan kita mengatur efek bokeh di live preview sebelum foto diambil, serta mengambil dua gambar secara bersamaan.

Kamera depannya juga memperoleh perhatian serius. Samsung menyematkan sensor 1/3,6-inci 1,22µm 8-megapixel, dipadu lensa f/1.7 dan fitur autofocus serta dual video call. Ia bisa merekam video QHD 1440p di 30fps.

 

Spesifikasi

  • Sytem-on-chip Exynos 8895 (prosesor 10nm octa-core 2,4GHz plus octa-core 1,7GHz, GPU Mali-G71 MP20)
  • RAM LPDDR4 6GB
  • Memori internal 64GB, bisa diekspansi hingga 256GB via kartu microSD
  • Baterai 3.300mAh, mendukung fitur wireless charging dan fast charging QC 2.0
  • Sistem operasi Android 7.1.1 Nougat

Agenda penjualan dan harga

Samsung berencana untuk mengadakan penjualan langsung di Indonesia, dilaksanakan di sejumlah kota mulai tanggal 29 September 2017 (diawali di Lotte Avenue Jakarta). Produsen menawarkan tiga pilihan warna, yaitu midnight black, orchid gray, serta maple gold; membanderol produk ini di harga Rp 13 juta.