19 June 2015

by Glenn Kaonang

DxO ONE Sulap iPhone Anda Menjadi Kamera Saku Premium

Dari tahun ke tahun, kamera smartphone semakin mendekati kesempurnaan; mudah dibawa, responsif dan kualitas gambarnya pun tidak kalah dari kamera-kamera saku. Di saat yang sama, sejumlah konsumen masih menginginkan sesuatu yang lebih dari kamera smartphone mereka.

Atas dasar itulah produk-produk seperti Olloclip dan Moment ada. Mereka tidak lain merupakan sebuah lensa mini yang bisa ditambatkan ke smartphone – iPhone dalam kasus ini – yang dirancang dengan tujuan meningkatkan kapabilitas kamera bawaannya.

Namun lensa saja tidak cukup, sensor gambar mungil milik iPhone juga butuh dongkrakan tenaga. Maka dari itu, produk-produk seperti Sony QX dan Olympus Air lahir. Sederhananya, kedua produk ini merupakan kamera fungsional yang tidak dilengkapi viewfinder. Memanfaatkan koneksi Bluetooth, smartphone Anda-lah yang dijadikan jendela bidiknya.

Info menarik: Narrative Clip 2 Adalah Wearable Camera yang Siap Mengabadikan Momen Secara Otomatis

Inovasi di dunia aksesori yang sanggup meningkatkan kualitas kamera smartphone rupanya belum berhenti sampai di titik tersebut. Sebuah perusahaan softwareimage processing tenar asal perancis, DxO Labs, baru saja memperkenalkan DxO ONE. Konsep yang diusung DxO ONE sejatinya tak jauh berbeda dari Sony QX atau Olympus Air, namun penerapannya sedikit berbeda.

Ketimbang memanfaatkan koneksi Bluetooth, DxO ONE menyambung ke iPhone melalui port Lightning. Dengan demikian, posisinya bisa Anda putar-putar hingga 60 derajat. Aksesori ini dilengkapi dengan baterai berdaya 200 shot-nya sendiri sehingga Anda tak perlu khawatir daya kecil milik iPhone 6 Anda 'dicuri' olehnya.

Lalu sebagus apa kualitas gambar yang bisa dihasilkannya? Pertama-tama, ketahuilah bahwa di balik fisik yang begitu ringkas ini (68 x 49 x 26 mm, 108 gram) bernaung sensor CMOS berukuran 1 inci, sama besarnya dengan yang digunakan kamera compact premium seperti Sony RX100. Resolusinya mencapai 20,2 megapixel, dan Anda juga bisa memotret dalam format RAW.

Di depannya, tertanam lensa aspherical dengan bukaan maksimum f/1.8. Dipadukan dengan sensor berukuran besarnya, DxO ONE tampaknya masih bisa diandalkan meski kondisi pencahayaan sedang minim – setting ISO-nya berkisar 100 - 51200. Untuk video, ia sanggup merekam dalam resolusi 1080p 30 fps atau 720p 120 fps untuk slo-mo.

Info menarik: Facebook Rilis “Moments”, Aplikasi Foto Pintar untuk iOS dan Android

Tentu saja, DxO ONE datang bersama sebuah aplikasi pendamping. Aplikasi ini mengemas tampilan yang sederhana, akan tetapi Anda bisa mengontrol DxO ONE secara penuh layaknya menggunakan kamera DSLR atau mirrorless. Mulai dari shutter speed, aperture, tingkat ISO sampai exposure compensation bisa Anda atur dengan mudah melalui aplikasinya.

DxO ONE dilengkapi dengan slot microSD untuk menyimpan semua foto atau video yang Anda ambil. Namun Anda juga bisa menyimpannya langsung pada storage milik iPhone. Soal kompatibilitas, DxO ONE bahkan juga kompatibel dengan iPad, dengan catatan port yang tertanam adalah port Lightning, bukan 30-pin.

Pre-order atas DxO ONE sudah dibuka di situs resminya, dengan harga yang tidak murah: $599. Berikut dua contoh hasil fotonya untuk membantu Anda membuat pertimbangan.

Via: TechCrunch.