12 October 2018

by Yoga Wisesa

EA Akan Hidupkan Kembali Command and Conquer di PC

Developer juga meminta masukan dan saran dari gamer.

Seri Command and Conquer mempunyai tempat spesial di hati para penggemar permainan strategi PC. Buat saya, ia mengingatkan pada malam tanpa tidur yang dihabiskan bersama kawan-kawan. Kepopuleran seri ini melahirkan sejumlah sekuel, spin-off dan expansion pack, tapi perjalanannya berakhir beberapa tahun silam karena respons pemain terhadap Tiberian Twilight dan Tiberium Alliances tidak begitu positif.

Di minggu ini, terdengar kabar gembira buat para fans Command and Conquer. Melalui post di Reddit, Jim Vessella selaku produser Electronic Arts menyampaikan bahwa timnya mengetahui ada banyak gamer di luar sana yang menginginkan kembalinya seri ini, apalagi dalam waktu dekat, franchise C&C akan berulang tahun yang ke-25. Namun sebelum EA mengumumkannya secara resmi, Vessella ingin mendengarkan masukan dari penggemar terlebih dulu.

Jim Vessella adalah individu yang berpartisipasi dalam pengembangan Tiberium Wars, Red Alert 3, Kane's Wrath dan Tiberian Twilight. Sang produser sendiri mengaku sudah menjadi penggemar berat seri ini selama 20 tahun. Menurut penuturannya, Command and Conquer kembali jadi sorotan setelah EA memperkenalkan Command and Conquer: Rivals, meski mayoritas pemain menyuarakan ketidakpuasan mereka melihat seri RTS favorit itu berubah jadi game kompetitif mobile.

Arahan yang diambil Electronic Arts untuk menghidupkan kembali Command and Conquer ialah lewat metode remaster, dan developer kabarnya sudah mulai berdiskusi dan mengeksplorasi 'beragam ide menarik'. Di Reddit, Vessella telah merespons sejumlah saran, terutama terkait permintaan seorang gamer yang berharap EA mempertahankan konten serta elemen gameplay C&C.

Menjawab komentar pengguna Reddit lainnya, Jim Vessella turut memastikan tidak ada microtransaction di 'C&C Remaster', walaupun sejumlah pemain tampak tidak keberatan jika game menawarkan skin, voicepack atau overlay user interface via in-app purchase seperti yang ada di StarCraft II. Diskusi di sana akhirnya meluas hingga membahas apakah game juga diarahkan ke ranah esports.

Tidak tertutup kemungkinan, proses remaster tersebut dilakukan dengan cara yang ambisius. Ketimbang sekadar meng-upgrade resolusi dan membuat objek 2D berbasis sprite terlihat lebih tajam (seperti Age of Empires II HD dan StarCraft Remastered), boleh jadi game dibangun menggunakan engine 3D, disertai sistem kendali dan UI/HUD yang lebih baik.

Developer juga tengah mempertimbangkan apakah mereka tetap mempertahankan aspek 'balancing' faksi di versi klasiknya, atau menyempurnakannya lagi dengan resiko mengubah pengalaman bermain.

Harapan saya pribadi, semoga kita tidak perlu menunggu terlalu lama untuk menikmati versi remaster C&C itu.

Via PC Gamer.