1. Startup

StaffAny Dapat Pendanaan dari East Ventures dan Sejumlah Investor, Segera Ekspansi ke Indonesia

StaffAny merupakan startup penyedia solusi untuk workforce management asal Singapura

East Ventures ikut terlibat dalam putaran pendanaan seri A yang diperoleh StaffAny sebesar $3,4 juta atau 48,8 miliar Rupiah. StaffAny merupakan startup penyedia solusi untuk workforce management asal Singapura.

Dalam keterangan resminya, StaffAny mengungkap akan memanfaatkan pendanaan ini untuk meningkatkan skala bisnis dan timnya ke regional, khususnya ke pasar Indonesia dan Malaysia.

Adapun, pendanaan ini dipimpin oleh GGV Capital, turut pula berpartisipasi sejumlah investor FreakOut Shinsei Fund, Far East Ventures, Farquhar Venture Capital, serta beberapa angel investor, termasuk eks CFO Slack Allen Shim.

Sebagai informasi, StaffAny menawarkan solusi bagi pekerja blue collar untuk mengoptimalkan layanan operasional secara real-time dan terintegrasi , meningkatkan kinerja, dan memangkas biaya melalui pengembangan sejumlah fitur, seperti penjadwalan waktu kerja, pelacakan kehadiran karyawan, hingga pengajuan cuti.

Co-founder StaffAny Janson Seah mengatakan, kebutuhan terhadap digitalisasi workforce management di kalangan perusahaan terus meningkat yang dipicu oleh penerapan sistem Work From Home (WFH) selama pandemi Covid-19.

"Perusahaan mulai menyadari bahwa segala tools ini membantu mendorong skala [bisnis] secara efisien, serta menghasilkan data yang dapat meningkatkan operasional dan keuntungan," ujar Janson.

Di 2021, StaffAny telah berhasil menjangkau pasar di tujuh negara,  solusinya telah membantu melacak lebih dari 11 juta jam kerja karyawan dan menghemat lebih dari 350.000 jam kerja.

Fleksibilitas kerja di masa pandemi

Survei Gartner mengungkap bahwa pandemi Covid-19 berdampak signifikan terhadap cara dan sistem kerja yang ada selama ini. Pemimpin bisnis di dunia menilai bahwa workforce management menjadi salah satu elemen untuk menuju sukses di masa depan.

Gartner juga melaporkan bahwa pengelolaan tenaga kerja full time secara tradisional atau berbasis di kantor dinilai sudah ketinggalan zaman dan tak lagi relevan untuk memenuhi kebutuhan bisnis yang cepat berubah.

Sebanyak 32% perusahaan mempertimbangkan untuk mengganti karyawan tetap dengan pekerja kontingen dan gig untuk menghemat biaya. Keduanya menawarkan fleksibilitas terhadap workforce management yang lebih besar.

More Coverage:

Tak hanya itu, kombinasi tenaga kerja dengan AI, otomatisasi, dan teknologi canggih lainnya dinilai dapat berdampak besar terhadap pengelolaan pekerjaan yang lebih gesit, scalable, dan ulet. Apalagi dengan semakin berkembangnya sistem kerja dari rumah, karyawan bisa mendapatkan fleksibilitas kerja.

Berdasarkan laporan ReportLinker, pasar solusi workforce management di dunia diestimasi mencapai $3,5 triliun di 2020 dan diproyeksi mencapai $3,86 triliun di 2021. Dengan CAGR 8,68%, nilainya diestimasi naik menjadi $6,38 triliun di 2027.

Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again

Sign up for our
newsletter

Subscribe Newsletter
Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again