1. Startup

Edukasi Konsumen Offline, Blibli Luncurkan Blibli NOW

Sampai akhir tahun ini targetkan jaring 200 merchant Blibli NOW di Jabodetabek, mulai meluncur ke luar Pulau Jawa tahun depan

Layanan marketplace besutan Grup Djarum, Blibli, meluncurkan aplikasi online-to-offline (O2O) dinamai Blibli NOW. Aplikasi ini menjadi jembatan para pembelanja offline untuk mengenal kemudahan belanja online, sekaligus menjadi peluang merchant partner memperluas usahanya dengan memanfaatkan kemudahan yang ditawarkan Blibli mulai dari kualitas produk, pembayaran yang mudah, dan memanfaatkan fasilitas cicilan kredit.

Blibli melihat, peluang untuk merangkul pembelanja offline sangat besar. Dari hasil pantauan Blibli, nilai penjualan e-commerce di ASEAN masih kecil, kurang dari 1% total penjualan sektor industri ritel. Dibandingkan negara di Eropa, Cina, atau Amerika Serikat mencapai 6%-8%. Untuk itu, Blibli menciptakan inovasi baru untuk menangkap peluang tersebut.

Dalam menyosialisasikan produk barunya ini ke khalayak luas, Blibli memilih untuk memperkenalkannya di ajang Indocomtech 2016. Acara ini dinilai dapat menjadi langkah awal bagi perusahaan untuk bertemu dengan brand principal, mengingat mereka buka booth di sana.

Saat ini, sudah ada 45 mitra store yang tergabung dalam Blibli NOW untuk menawarkan kategori produk elektronik dan gadget di ajang Indocomtech 2016. Sepanjang acara tersebut, Blibli mengaku sudah mendapat 20 tambahan permohonan dari merchant yang bermain di segmen otomotif.

"Blibli NOW jadi langkah untuk edukasi masyarakat tentang kemudahan dari berbelanja online. Aplikasi ini masih soft launch dan pertama kali diperkenalkan di ajang Indocomtech 2016," terang Lani Rahayu, Senior Marcomm Manager Blibli kepada DailySocial, Jumat (4/11).

Menurutnya, kategori gadget, elektronik, dan aksesoris bakal menjadi prioritas merchant yang akan terus disasar untuk pengembangan Blibli NOW. Meskipun tidak menutup kemungkinan untuk menggaet merchant partner lainnya dari segmen bisnis lainnya.

Secara model bisnisnya, lanjut dia, pihak Blibli akan menyediakan device yang sudah ter-install aplikasi Blibli NOW, booth, dan petugas yang akan memandu. Untuk toko yang luas, akan disediakan booth, device, dan petugas. Sementara untuk toko yang kecil, hanya akan ada device yang menempel di toko.

"Karena ini masih baru, akan ada petugas yang bakal memandu. Diharapkan ada transfer knowledge antara pihak kami dengan penjual, sehingga nantinya mereka berjalan sendiri."

Dari penjelasan Lani, terlihat bahwa Blibli telah mempersiapkan kocek dana yang cukup besar demi kesukesan Blibli NOW. Namun sayangnya Lani enggan membeberkan dana investasinya lebih lanjut.

Lani menargetkan sampai akhir tahun ini Blibli NOW sudah bisa digunakan oleh 200 merchant partner dari kawasan Jabodetabek. Sementara pada tahun depan diharapkan aplikasi ini sudah digunakan oleh merchant yang berada di luar Pulau Jawa.

Menurutnya, untuk menjadi merchant partner tidak harus sudah tergabung sebagai penjual terdaftar di situs Blibli, tetapi juga bisa yang sifatnya event based.

Adapun sampai Agustus 2016, jumlah merchant partner yang bergabung di Blibli mencapai 12 ribu merchant, jumlah brand 12.800, dan jumlah produk sudah lebih dari 1 juta.

--

Disclosure: Blibli dan DailySocial berada di bawah induk perusahaan yang sama.

Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again

Sign up for our
newsletter

Subscribe Newsletter
Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again