Epic Games Akuisisi Perusahaan Developer Rocket League, Psyonix

Bagaimana pengaruh akuisisi ini terhadap ekosistem esports Rocket League?

Sebuah kabar yang bisa jadi kabar baik atau kabar buruk tergantung dari pandangan Anda, baru-baru Epic Games mengumumkan bahwa mereka telah mengakuisisi perusahaan developer Rocket League, Psyonix. Akuisisi ini diumumkan oleh Psyonix lewat situs resminya pada hari Rabu, tanggal 1 Mei 2019 kemarin. Namun Psyonix juga menjelaskan bahwa saat ini akuisisi tersebut masih dalam proses, yang akan berakhir sekitar akhir Mei hingga awal Juni 2019.

Anda mungkin bisa menebak apa dampak akuisisi ini terhadap Rocket League. Menurut Psyonix, di jangka pendek, Rocket League tidak akan mengalami perubahan. Mereka tetap akan memberi dukungan serta konten-konten baru di seluruh platform. Namun di jangka panjang, Psyonix ingin memboyong Rocket League ke Epic Games Store. Menurut pernyataan mereka, perpindahan platform ini akan membantu mereka “menumbuhkan game ini di cara-cara yang sebelumnya tidak memungkinkan”.

Sumber: Psyonix

Psyonix tidak menyebut soal eksklusivitas dalam situs resminya. Namun dalam laporan Kotaku yang bersumber dari siaran pers Epic Games, tampaknya hal itu akan terjadi. Hingga akhir 2019 Rocket League akan tetap dijual di Steam, tapi begitu Rocket League pindah ke Epic Store, penjualan versi Steam akan dihentikan. Mereka yang sudah memiliki Rocket League di Steam tetap akan mendapat dukungan update seperti versi lainnya.

Selain masalah perpindahan marketplace, Psyonix menyatakan bahwa pada dasarnya tidak akan ada yang berubah. Tim dalam Psyonix tetap sama, komitmen mereka untuk menghadirkan hiburan lewat Rocket League tetap sama. Bedanya, sekarang mereka memiliki pengalaman dan kekuatan dari Epic Games sebagai sokongan.

Sementara itu dari segi esports, Psyonix juga merasa bahwa langkah ini merupakan langkah tepat karena mereka kini jadi bisa memperoleh jangkauan audiens serta sumber daya yang jauh lebih besar. Mereka menjanjikan esports yang lebih menarik di masa depan, salah satunya adalah final Rocket League Championship Series (RLCS) Season 7 yang akan digelar pada tanggal 21 – 23 Juni di Prudential Center, Newark, New Jersey. Namun selain itu mereka tidak membeberkan rencana lebih jauh.

“Perang” antara Epic Games Store dan Steam hingga kini masih terus berlanjut, dan penambahan Rocket League ke dalam pustaka milik Epic Games merupakan langkah besar yang membuat persaingan tersebut kian memanas. Menurut CEO Epic Games, Tim Sweeney, Valve sebagai perusahaan induk Steam memiliki masalah besar dengan program mereka yang mengambil hingga 30% keuntungan dari para developer game.

Sweeney sempat berkata bahwa ia akan menghentikan perang eksklusivitas ini apabila Valve mau menurunkan potongan keuntungan. Epic Games Store sendiri hanya mengambil keuntungan sebesar 12% dari developer, menjadikannya lahan bisnis menjanjikan yang dengan cepat mendapat simpati dari banyak developer besar. Hingga kapan persaingan dua marketplace ini akan berlangsung, kita tunggu saja bagaimana langkah Valve ke depannya.

Sumber: Psyonix, Epic Games