4 December 2015

by Glenn Kaonang

Epson PaperLab Dapat Menyulap Kertas Bekas Menjadi Baru Tanpa Gunakan Air

Bakal diproduksi mulai tahun depan, dengan perusahaan-perusahaan sebagai target pasarnya

Di tengah pesatnya perkembangan teknologi digital, pada kenyataannya kertas masih memegang peran penting dalam keseharian kita, khususnya di area perkantoran. Maka dari itu, daur ulang harus menjadi pertimbangan penting bagi setiap perusahaan yang setiap harinya mengonsumsi kertas dalam jumlah besar.

Namun proses yang dibutuhkan untuk mendaur ulang kertas dalam jumlah masif tidak sesimpel yang kita pelajari di bangku SD. Kecil kemungkinan suatu perusahaan mempunyai fasilitas khusus untuk mendaur ulang kertas. Alhasil, mereka pun mengandalkan jasa dari perusahaan lain yang memang punya spesialisasi di bidang ini. Semua ini tentunya memerlukan biaya sekaligus waktu ekstra.

Menurut Epson, seharusnya tidak perlu seribet itu. Mereka pun mengembangkan sebuah solusi yang bakal merevolusi proses daur ulang kertas di area perkantoran. Solusi tersebut datang dalam wujud Epson PaperLab, sebuah mesin yang dapat mendaur ulang kertas tanpa memerlukan air setetes pun.

Epson PaperLab pada dasarnya mirip seperti mesin fotokopi. Ukurannya terbilang besar, tapi masih cukup untuk ditempatkan di dalam satu ruang di dalam gedung perkantoran. Dengan demikian, proses daur ulang bisa berlangsung di satu tempat tanpa melibatkan pihak lain.

Dalam melakukan tugasnya, Epson PaperLab pertama-tama akan menghancurkan kertas bekas yang hendak didaur ulang. Kertas bekas ini akan digerus menjadi serat-serat yang amat tipis sehingga informasi-informasi sensitif di dalamnya akan hilang selamanya. Barulah kemudian mesin yang sama akan menghasilkan kertas baru – sekali lagi semuanya tidak memerlukan air sama sekali.

Seberapa efisien proses daur ulang yang ditawarkan PaperLab? Menurut klaim Epson, mesin ini bisa memproduksi kertas baru hanya dalam waktu tiga menit setelah Anda menekan tombol "Start". Selanjutnya, sebanyak 14 lembar kertas A4 bisa diproduksi setiap menitnya, atau 6.720 lembar dalam 8 jam.

Kertas yang dihasilkan pun juga bervariasi, mulai dari kertas A4 dan A3 dalam berbagai ketebalan, sampai kertas berwarna dan kertas untuk kartu nama. Semuanya bisa diatur sesuai dengan kebutuhan.

Meski sejauh ini PaperLab baru berupa prototipe, Epson sudah berencana memproduksinya di Jepang mulai tahun depan. Melihat ukurannya yang besar, harganya sudah bisa dipastikan cukup mahal, sehingga tidak heran kalau Epson mengincar perusahaan-perusahaan sebagai konsumennya.

Sumber: Epson dan Digital Trends.