29 January 2020

by Glenn Kaonang

Eve Spectrum Adalah Monitor yang Sangat Kapabel Hasil Rancangan 4.053 Orang

Ketiga variannya punya spesifikasi yang sangat pantas untuk kebutuhan gaming

Masih ingat dengan Eve V, kloningan Surface Pro yang terlahir dari konsep crowdsourcing? Hampir semua aspek dari Eve V terdengar menarik, dan itu dikarenakan ribuan orang yang tergabung dalam komunitasnya turut berpartisipasi selama pengembangannya dengan cara memberikan masukan demi masukan terkait apa yang mereka inginkan dari sebuah tablet Windows 10.

Sukses dengan V, tim Eve yang bermarkas di Finlandia ini pun tertarik untuk menerapkan formula yang sama di kategori perangkat lain. Upaya mereka melahirkan Spectrum, sebuah monitor yang digarap dengan melibatkan 4.053 orang dalam komunitas Eve. Sebagai perbandingan, Eve V sebelumnya disebut melibatkan 1.453 orang.

Lagi-lagi masukan dari banyak orang ini menghasilkan perangkat yang sangat menarik. Spectrum hadir dalam tiga varian, dan ketiganya mengusung spesifikasi yang sangat mumpuni. Semuanya ditenagai panel IPS berukuran 27 inci yang mendukung 98% spektrum warna DCI-P3, sedangkan perbedaannya terletak pada resolusi, refresh rate dan tingkat kecerahannya.

Varian yang termurah ($349) mengemas resolusi 1440p, refresh rate 165 Hz dan tingkat kecerahan maksimum 450 nit. Pada varian tengahnya ($489), resolusinya tetap 1440p, tapi refresh rate dan tingkat kecerahannya naik menjadi 240 Hz dan 750 nit. Varian termahalnya ($589) mengusung resolusi 4K dan refresh rate 144 Hz, dengan tingakt kecerahan 750 nit.

Refresh rate setinggi itu menjadikannya ideal untuk gaming, dan Spectrum juga kompatibel dengan teknologi variable refresh rate dari Nvidia (G-Sync) maupun AMD (FreeSync). Satu hal yang saya sangat suka, Spectrum tidak mengadopsi desain ala perangkat gaming yang kelewat norak meskipun spesifikasinya sangat pantas ditandingkan dengan monitor gaming lain.

Bicara soal desain, Spectrum tidak dijual bersama dudukan monitor sehingga konsumen yang hendak menggantungkannya ke tembok bisa sedikit berhemat. Namun bagi yang membutuhkan, Eve menawarkan stand opsional seharga $99 yang amat fungsional; usai dipasang, monitor bisa diubah tinggi-rendahnya, didongakkan atau ditundukkan, serta diputar orientasinya dari landscape ke portrait.

Daya tarik terakhir Spectrum adalah soal konektivitas. Spectrum mengemas segudang port di punggungnya: HDMI, 2x DisplayPort, 2x USB-C (satu yang bisa mengisi ulang laptop dengan output 100 W), 3x USB-A, jack audio 3,5 mm dan USB-B. Saya rasa sulit mencari monitor lain di rentang harga yang sama yang memiliki port sebanyak ini.

Satu hal yang bakal jadi kekurangan Eve Spectrum adalah perihal stok. Sebagai perusahaan yang masih muda, kapasitas produksi yang bisa dipenuhi Eve masih terbatas. Harga yang saya sebut tadi ($349, $489, dan $589) juga merupakan banderol termurah yang disiapkan untuk sejumlah pemesan awal – harganya akan terus naik seiring waktu, dan harga jualnya sudah pasti lebih mahal saat Spectrum sudah di tiba tangan para peritel.

Sumber: Eve via TheNextWeb.