4 June 2015

by Yoga Wisesa

[Computex 2015] Eye-Tracking dan Fitur Andalan Lain MSI Bubuhkan di Notebook Mereka

Menyediakan perangkat yang tepat buat gamer tak pernah menjadi perkara mudah. Proses pencarian terus berjalan, apalagi generasi gamer kini semakin dewasa dan kritis (di Amerika, umur rata-rata berada di kisaran 30-an). Menghadapi permintaan bersifat dinamis itu, MSI tak berhenti melakukan eksperimen di produk-produk mereka, baik lini komponen maupun PC.

Cukup berbeda dari ajang Computex 2014, di tahun ini MSI tidak mengungkap atau membocorkan info mengenai notebook gaming baru. Terlepas dari model-model familier, MSI tentu tidak ingin mengecewakan kita. Sesuai janji mereka menjelang dimulainya Computex 2015, sang produsen Taiwan itu memamerkan beragam teknologi canggih yang mereka benamkan dalam beberapa tipe laptop.

Khusus buat ajang pameran ICT terbesar se-Asia yang diadakan di kampung halamannya, MSI menggandeng perusahaan spesialis teknologi pelacak gerakan mata asal Swedia, Tobii Technology, demi mengembangkan integrasi fitur eye-tracking dalam notebook gaming. Nama Tobii terdengar akrab? Anda tidak salah, mereka juga pernah bekerjasama dengan SteelSeries untuk menggarap Sentry.

Di versi awal peracikannya, teknologi eye-tracking Tobii dibenamkan dalam salah satu notebook flagship, yaitu GT72. Premis awalnya memang cukup di luar kebiasaan: Anda mengendalikan karakter game hanya lewat gerakan dan arah pengelihatan mata. Untuk sekarang, eye-tracking didemonstrasikan melalui permainan Assassin's Creed Rogue. Apakah ia cuma sekedar gimmick tanpa kegunaan praktis? Tidak juga.

Info menarik: [Computex 2015] MSI Benamkan Teknologi Unik dan Canggih Dalam Hardware Mereka

Teknisi Tobii Technology sendiri yang memandu saya. Pertama, PC perlu mengkaliberasi pengguna. Prosedurnya memakan waktu kira-kira satu menit, Anda diminta mendekatkan diri ke notebook, dan melihat lingkaran bergerak. Begitu selesai, eye-tracking bisa langsung diaplikasikan di permainan. Sensasinya sangat unik karena PC seolah-olah memahami maksud Anda.

Contohnya begini, sewaktu menatap ke tengah layar, semua tampak normal. Begitu pandangan bergeser, kamera perlahan-lahan bergerak. Lalu ketika Anda melihat ke ujung monitor, kamera berputar lebih cepat - serupa saat Anda menggerakkan mouse. Teknologi ini mungkin belum matang dan belum memiliki solusi input praktis, namun bisa digunakan untuk fungsi lain. Pada representasi Tobii, saya menyarankan peran klik mouse digantikan dengan kedipan, tapi menurutnya variabel akan jadi sangat rumit lagi (serta sangat melelahkan bagi mata).

Tapi wakil Tobii menjelaskan, eye-tracking akan membuka banyak manfaat. Satu contohnya ialah menakar performa atlet esport atau untuk kebutuhan pengumpulan data sejenis. Bayakangkan kemungkinan dan potensi lain yang terbuka berkatnya, termasuk sistem kendali gesture mirip LeapMotion atau Kinect, tanpa mesti membeli periferal tambahan. Penampakan eye-tracker Tobii sedikit menyerupai Sentry, hanya saja ia ditambatkan di bawah display.

Sempat diperkenalkan tahun lalu oleh Nvidia, kini laptop-laptop MSI sudah dipersenjatai fitur G-Sync. Apa itu? Tugas G-Sync adalah mensinkronisasi tingkat refresh di monitor dan kartu grafis, sehingga game berjalan mulus meski frame rate terlalu tinggi (atau terlalu rendah), tanpa menyebabkan screen tearing. Bahkan G-Sync turut efektif 'melicinkan' game yang dinikmati dari sistem berspesifikasi rendah.

Artinya dengan pengungkapan ini, teknologi eye-tracking Tobii dan Nvidia G-Sync hadir pertama kalinya di laptop. Mereka semua memang terdengar teknis, namun sudah pasti memberikan rasa berbeda saat Anda menjajalnya. G-Sync sendiri boleh dikatakan sebagai terobosan pada sisi penyeimbangan efisiensi hardware dan performa. Dipamerkan di unit GT72 berlayar 17,3-inci, G-Sync rencananya akan dibubuhkan dalam varian notebook gaming MSI lainnya.

Di lini audio, Nahimic yang tersedia di produk motherboard turut muncul di laptop gaming, terutama GS60, GS70, GE62 dan GE72. Berdasarkan kodenya, Anda tidak perlu memilih model high-end buat merasakan efektifitas teknologi tersebut. Dari pengalaman saya menjajalnya, Nahimic mampu menyajikan output suara istimewa, serta menyapu bersih background noise di microphone. Profile (gaming, film, musik) dapat diatur secara mudah via aplikasi.

Info menarik: MSI Gaet Blizzard dan ESL Buat Adakan Turnamen Berhadiah $ 200.000

Laptop primadona di booth MSI pada Computex Taipei 2015 ialah GT80 Titan. Jika notebook gaming diibaratkan supercar, maka Titan merupakan Hennessey Venom GT-nya laptop. Ia dipersenjatai dua buah chip grafis Nvidia GeForce GTX 980M via SLI, prosesor quad-core Intel Core i7 teranyar, layar full-HD 18,4-inci, dan tidak lupa, keyboard mekanik ramuan SteelSeries dengan jenis switch Cherry MX brown. Untuk sekarang, GT80 adalah laptop gaming tercanggih dan terkuat di Bumi.

Di area non-gaming, MSI memamerkan secara perdana laptop stylish di keluarga Prestige. Dua keunggulan Prestige terletak pada dukungan GPU GeForce GTX 950/960, dikombinasi bersama layar terbaik di laptop. Dinamai True Color Technology, ia memungkinkan panel menyajikan output gambar paling presisi. Tingkatannya mendekati level nyata, dengan kualitas mendekati sRGB 100 persen. Ia sempurna untuk para desainer hingga fotografer.

Semoga mereka semua segera tiba di Indonesia tanpa perlu menunggu lama, selain GT80 Titan tentunya. Saya sangat penasaran dan ingin menjajal lebih jauh fitur eye-tracking Tobii. Bayangkan betapa kerennya ia andai dipadu bersama permainan space simulator semisal Star Citizen atau Eve: Valkyrie...