23 November 2016

by Yoga Wisesa

EyeMynd Coba Sajikan Sistem Kendali Virtual Reality Berbekal Pikiran

Sebagai langkah awal, EyeMynd berencana untuk meluncurkan headset berisi 16 unit EEG - yaitu sensor buat mendeteksi aktivitas otak.

Setelah perangkat virtual reality hadir buat publik, para produsen kini bertekad untuk menyempurnakan pengalaman penggunaannya. Mereka melakukannya lewat berbagai cara: menciptakan sistem kendali berbasis gerakan, menyediakan omni treadmill, hingga menyiapkan solusi audio 3D. Tapi inventor bernama Dan Cook mempunyai ide yang sangat tidak biasa.

Bersama tim EyeMynd, Dan Cook mencoba mengintegrasikan teknologi futuristis yang dahulu cuma muncul di film-film sci-fi ke ranah VR. Ketika virtual reality semakin mainstream, Cook percaya sudah saatnya membubuhkan kemampuan membaca pikiran di sana. Buat memenuhi visinya itu, EyeMynd menggarap sistem yang sanggup mengubah gelombang otak jadi input kendali, memungkinkan Anda berinteraksi dengan dunia virtual tanpa controller.

Sebagai langkah awal, EyeMynd berencana untuk meluncurkan headset berbekal 16 unit EEG atau electroencephalography, yaitu sensor pendeteksi aktivitas otak. Perangkat bernama Developer Brainwave VR tersebut sengaja diramu agar kompatibel dengan HTC Vive, dan demi melengkapinya, EyeMynd turut menyajikan sistem operasi Brainwave OS - tugasnya ialah menerjemahkan data EEG menjadi perintah yang dapat dibaca komputer.

Sesuai namanya, versi awal headset tersebut disediakan khusus bagi developer, dimaksudkan sebagai alat pengembangan aplikasi-aplikasi berbasis input gelombang otak. Buat sekarang, EyeMynd memang belum menyingkap info lebih spesifik baik tentang Developer Brainwave VR maupun Brainwave OS. Mereka hanya bilang, perangkat headset-nya merupakan produk ternyaman di kelasnya yang ada di pasar saat ini.

Headset Developer Brainwave VR akan dibundel bersama permainan berjudul Smile with Lucy, berfungsi jjadi tutorial sekaligus proses kalibrasi. Prosesnya membutuhkan waktu kira-kira satu jam, namun di versi retail-nya nanti, prosedur kalibrasi dijanjikan hanya memakan tiga menit saja. Di sana, pemain diminta mengikuti ekspresi wajah karakter game, lalu software akan memantau pola gelombang otak sang user.

Tim EyeMynd berharap penemuan uniknya ini bisa meningkatkan ketertarikan konsumen terhadap aksesori-aksesori penunjang VR. Pengembang juga yakin, sistem seperti ini akan jadi hal lumrah kira-kira 10 tahun lagi. Cook mengestimasi, di masa itu, komputer dapat bekerja sangat cepat sehingga sanggup menginterpretasikan sinyal otak secara real-time, memungkinkannya membaca info pancaindra dan keadaan emosi Anda.

Kecanggihan EyeMynd merupakan hasil dari kerja keras Dan Cook dan timnya selama dua dekade. Pengerjaannya bermula dari proyek sang inventor bersama badan pemerintah buat menciptakan alat pendeteksi kebohongan yang lebih canggih.

Device dan software kreasi EyeMynd itu rencananya akan mulai tersedia untuk developer di musim semi tahun 2017, tapi sang produsen belum menyingkap detail soal harga.

Sumber: The Guardian.