12 June 2014

by Yoga Wisesa

Facebook Ingin Device VR Oculus Rift Bisa Dijual Dengan Harga Semurah-murahnya

Satu hal yang menjadi alasan terbesar mengapa para co-founder Oculus rela teknologi mereka diakuisisi Facebook adalah kekhawatiran tentang ketidakmampuan produksi dalam skala yang besar. Dengan didukung jaringan luas dan modal sang raksasa sosial media, Oculus mendapatkan kesempatan untuk bersaing dengan nama-nama seperti Sony dan Microsoft.

Kita sudah mendengar alasan dari kedua belah pihak tentang kolaborasi ini. Pada dasarnya, Oculus membutuhkan bantuan material dan infrastruktur. Bagi Facebook sendiri, mereka beropini bahwa virtual reality merupakan medium inovatif yang bisa dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Dan mereka juga ingin memperluas pengaruhnya, menggunakan VR sebagai platform sosial.

Tapi bagaimana dengan harapan ke depan Facebook sendiri akan Oculus Rift? CEO Oculus, Brendan Iribe, menjelaskan bagaimana akuisisi ini akan membuat Oculus VR dapat ditawarkan dengan harga yang murah. Kita tahu, Oculus dapat menekan harga Development Kit 2 ke level US$ 350. Namun secara pribadi, sang CEO Facebook Mark Zuckerberg ingin versi retailnya dibanderol lebih murah lagi.

 

Info menarik: Ini Alasan Mengapa Oculus Rift Rela Diakuisisi Facebook

 

Semua produsen memang menginginkan barang mereka ditawarkan dengan harga yang masuk akal sehingga lebih banyak orang dapat memilikinya. Seperti mereka, Oculus juga memiliki kekhawatiran yang besar, jika mereka harus bertaruh dengan keuntungan yang tipis - seperti yang dilakukan Sony dan Microsoft dalam memproduksi console next-gen.

Bagi sang produsen console, hal ini tidak terlalu mengkhawatirkan karena sudah pasti ada banyak developer yang akan merilis konten - mayoritas berupa game - untuk platform tersebut. Ditambah lagi mereka memiliki studio game sendiri untuk menciptakan title eksklusif. Sedangkan khalayak saat ini melihat Oculus VR (dan perangkat virtual reality sejenis) sebagai pelengkap, bukan platform utama.

Iribe menjelaskan keadaan komunitas Rift saat ini dipenuhi dengan proyek-proyek dan demo ringan yang berkembang pesat semenjak Development Kit pertama diluncurkan. Dengan Development Kit 2 yang baru diperkenalkan beberapa bulan lalu, sang CEO berharap hal tersebut akan memicu developer untuk menciptakan konten yang lebih 'serius', seperti game yang dibuat khusus untuknya.

 

Info menarik: Development Kit 2 Oculus Rift Terjual Lebih Dari 25.000 Unit

 

Berita baiknya, dalam ajang Electronic Entertainment Expo 2014, dipamerkanlah berbagai game baik buatan developer ternama hingga independen seperti Alien: Isolation, Lucky's Tale dan Superhot yang memanfaatkan kecanggihan Oculus VR.

"Dalam waktu ke depan, mungkin beberapa bulan lagi, saya berharap akan ada lebih banyak lagi konten interaktif khusus yang dirancang untuk virtual reality," Iribe menjelaskan. "Yang kami butuhkan adalah berbagai macam konten yang matang, hardware yang optimal, ketersediaan platform yang dapat diandalkan dan ekosistem pengguna yang sehat untuk bisa dimonetisasi. Dengan terpenuhinya semua itu kami siap untuk memasarkan Oculus Rift ke konsumen awal."

"Saat ini memang konten sudah bisa dibilang sangat kaya, namun kami membutuhkan lebih banyak lagi," lanjutnya. Ia dan Palmer Luckey berharap bisa merampungkan semuanya sebelum 2015 berakhir, karena masa uji coba tidak bisa berjalan selamanya. Dan mereka sama sekali tidak ingin mengecewakan siapapun.

Sumber: Arstechnica. Gambar header: Arstechnica.