1. Startup

Friendster Sudah Terjual !

Berita tentang perubahan total Friendster, mulai dari logo dan UI-nya mungkin tidak begitu menarik bagi mereka yang telah menjadi penggemar berat Facebook, tapi hey, Friendster memiliki seikitar 75 juta pengguna dan sekiar 90% lebih berasal dari Asia, meski kalah dari jumlah pengguna Facebook, tapi 75 juta user bukanlah jumlah yang sedikit.

Bisa jadi itu yang menarik MOL untuk membeli Friendster, dengan harga sekitar $100 million, pembelian ini bagi saya bukan hanya perubahan besar bagi perkembangan internet, tapi ini bisa jadi sebuah tanda-tanda akan kebangkitan internet Asia dan mungkin saja Indonesia.

Friendster yang merupakan salah satu pionir di social networking memang pertumbuhannya tertinggal dari social networking lainnya atau menurun drastis, bahkan jika melihat komentar-komentar pengguna internet internasional, beberapa dari mereka manggangap Friendster it's so last year, tapi tidak halnya di Asia, selain perombakkan yang menjadikan Friendster lebih muda, pengguna dari Asia masih besar, dan terus setia.

Kini Friendster telah dijual pada sebuah perusahaan Malaysia bernama MOL Global. MOL adalah sebuah perusahaan yang berfokus pada sistem pembayaran yang juga telah bekerjasama dengan Friendster sejak Oktober untuk Friendster e-wallet dan Friendster Gift Shop.

Proses pembelian ini akan memberikan dampak positif bagi dua belah pihak, setidaknya untuk Friendster, kombinasi antara MOL dan Friendster bisa memberikan Friendster financial backing dan pengembangan untuk aplikasi-aplikasi yang berhubungan dengan stategi monetize aplikasi-aplikasi yang ada di Friendster.

Pertanyaan selanjutnya adalah, apakah dampaknya bagi user Friendster sendiri? Apakah nantinya semakin banyak aplikasi berbayar yang akan muncul di Friendster?

Dengan pangguna Friendster yang hampir seluruhnya dari Asia, pembelian ini memang masuk akal sekali, selain pasar internet Asia yang berkembang pesat dan masih terus berkembang, kita juga melihat China dan India sebagai salah satu kiblat kemunculan start up yang menembus pasar global, artinya kesadaran dan internet literacy di dua negara ini sudah cukup tinggi. Selain itu pada anak muda di Asia cenderung rela menggunakan uang mereka untuk aplikasi berbayar yang berhubungan dengan social networking. Pertumbuhan pengguna internet di dua negara ini sudah bisa jadi barometer yang sah, belum lagi pertumbuhan internet di Jepang dan tentu saja Indonesia.

Kini, mari sama-sama kita lihat beberapa hari kedepan, apa yang akan dilakukan Friendster versi terbaru ini, semoga saja perkembangan signifikan bisa terlihat sebelum libur akhir tahun.

Bagaimana pendapat anda? Apakah pembelian Friendster oleh perusahaan Malaysia akan mempengaruhi dunia internet di Indonesia? Mari, share komentar anda pada kolom komentar.

Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again

Sign up for our
newsletter

Subscribe Newsletter
Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again