2 December 2016

by Glenn Kaonang

Fujifilm Luncurkan Kamera Mirrorless Kelas Entry Baru, X-A10

Diprioritaskan untuk selfie dan vlogging

Populer di kalangan enthusiast dan profesional, Fujifilm terus mengerahkan upayanya untuk menembus pasar mainstream. Setelah memperkenalkan X-A3 pada bulan Agustus – dan membawanya ke Indonesia baru-baru ini – Fuji kembali mengungkap kamera mirrorless kelas entry terbarunya, X-A10.

X-A10 merupakan model yang paling terjangkau dari lini X-Series besutan Fujifilm. Secara performa, ia setara dengan X-A2 yang dirilis tahun lalu, mengusung sensor APS-C 16,3 megapixel dengan sensitivitas ISO 200 - 25600. Pun begitu, Fuji mengklaim telah mendesain ulang sensor ini agar mampu mereproduksi warna kulit yang akurat seperti sensor X-Trans yang dimiliki model X-Series yang lebih mahal.

Fitur Film Simulation yang sangat dicintai pengguna setia Fujifilm turut hadir di X-A10. Total ada 6 pilihan yang bisa digunakan: Provia (standard), Velvia (vivid), Astia (soft), Classic Chrome, Monochrome dan Sepia.

Fujifilm X-A10 mengadopsi desain retro seperti semua kakaknya / Fujifilm

Soal desain, X-A10 tetap mengadopsi gaya retro seperti semua model X-Series. Dimensinya dipastikan lebih ringkas dari model yang lain, dan grip-nya telah dioptimalkan untuk penggunaan satu tangan, terutama saat mengambil selfie. Yup, sama seperti X-A2 dan X-A3, X-A10 menyimpan sejumlah fitur yang dikhususkan untuk mempermudah pengguna bernarsis ria.

Yang pertama adalah LCD 3 inci yang bisa diputar 180 derajat menghadap ke depan. Dalam posisi ini, fitur Eye Detection AF akan otomatis aktif, dan pengguna dapat mengambil foto menggunakan command dial yang terletak di panel belakang – lebih gampang daripada menekan tombol shutter ketika kamera dihadapkan ke pengguna.

Anda tidak mendapat layar sentuh di sini. Kalau itu merupakan suatu keharusan, maka X-A3 yang bisa Anda lirik. Terlepas dari itu, kedua model sama-sama diprioritaskan untuk memudahkan pengambilan foto selfie selagi menawarkan kualitas jauh di atas kamera saku.

LCD-nya bukan layar sentuh seperti milik X-A3 / Fujifilm

Fuji pun tampaknya juga memperhatikan potensi X-A10 dalam vlogging. Hal ini terbukti dari sistem image stabilization 5-axis yang merupakan perpaduan metode optik dan elektronik. Harapannya, video 1080p yang diambil bisa tampak mulus meski pengguna tidak memakai tripod.

Konektivitas Wi-Fi turut terintegrasi untuk memudahkan transfer data dan kontrol dari kejauhan. Baterainya diyakini bisa bertahan hingga 410 jepretan, dan kamera juga dapat di-charge langsung menggunakan kabel USB.

Fujifilm X-A10 akan dipasarkan mulai bulan Januari mendatang seharga $499, dibundel bersama lensa XC 16-50mm f/3.5-5.6 OIS II.

Sumber: Fujifilm.