26 March 2015

by Bambang Winarso

Gandeng Blu, Cyanogen Mulai Lancarkan Misi Pertama untuk Lepas dari Google

Dalam kerjasamanya bersama sejumlah pihak, selain memperoleh dana segar dari investor, Cyanogen juga mendapatkan rekanan baru yang akan membantu mereka memperluas jangkauan CyanogenMod. Salah satu yang dipastikan bergabung adalah Blu, vendor smartphone asal AS yang mulai agresif menggarap pasar mobile.

Anda mungkin masih belum begitu familiar dengan Blu, namun di Amerika khususnya Amerika Latin mereka adalah pemain lokal penghuni jajaran pabrikan terpopuler. Produk-produk buatan Blu menjadi salah satu produk terlaris di sejumlah toko seperti Wal-Mart, Best Buy dan Amazon.

Nah, melalui perangkat buatan Blu inilah visi CEO Cyanogen, Kirt McMaster akan dituangkan. Blu akan menjadi rekanan Cyanogen untuk membuat perangkat Android versi mereka tanpa melibatkan satupun layanan Google.

Samuel Ohev-Zion mengatakan bahwa perangkat ini nantinya akan menggunakan peramban Opera Web, Nokia Here untuk urusan peta, OneDrive miliki Microsoft dan Dropbox, kemudian Spotify. Sementara untuk mesin pencarinya, Blu memilih Microsoft Bing dengan dukungan Cortana sebagai pengganti fitur Google Now.

Info Menarik:Inilah Bocoran Spesifikasi dari Xiaomi Ferrari

Lalu bagaimana dengan dukungan aplikasi untuk pengguna, bukankah perangkat Android biasanya mengunduh aplikasi dari Play Store? Untuk mengatasi persoalan tersebut, Blu menggunakan toko aplikasi Amazon sebagai penggantinya.

Meskipun tidak menggunakan satupun layanan Google, Samuel Ohev-Zion tetap optimis perangkatnya nanti akan mempunyai performa yang lebih tokcer. Sayang tak satupun dari kedua pentolan perusahaan bersedia memberikan detail spesifikasi perangkat yang akan dikembangkan tersebut.

Langkah ini menjadi progress nyata yang membuktikan ucapan Cyanogen yang berencana menculik Android dari Google. Memang masih jauh dari usai, namun jika misi ini berhasil, Cyanogen bisa menjadi momok yang menakutkan di ranah mobile dan bukan tidak mungkin memegang kendali atas industri yang menjadi “mainan” Google selama ini.

Buntutnya vendor-vendor yang tidak ingin tergantung dengan Google tentu berpotensi hengkang dan merapat ke perusahaan yang kabarnya juga sudah digandeng oleh Smartfren tersebut.

Sumber berita Ubergizmo dan gambar header Theverge.