10 January 2019

by Glenn Kaonang

Gigabyte Aero 15-Y9 Unggulkan GPU Nvidia RTX dan Optimalisasi AI

AI bertugas mengatur wattage CPU dan GPU berdasarkan skenario penggunaan

Gigabyte memanfaatkan ajang CES 2019 untuk memperkenalkan dua laptop gaming baru: Gigabyte Aero 15-Y9 dan Aero 15-X9. Keduanya meneruskan jejak edisi tahun lalu, namun seperti yang sudah bisa kita duga, pembaruan yang layak disorot kali ini adalah penggunaan GPU Nvidia RTX.

Kedua laptop ini memiliki fisik yang sama persis, dan perbedaannya hanya terletak pada konfigurasi spesifikasinya saja. Untuk Aero 15-Y9, Gigabyte menjejalkan prosesor 6-core Intel Core i9-8950HK, GPU RTX 2080 Max-Q, RAM 64 GB, dan sepasang SSD tipe PCIe. Layar 15,6 incinya bukan sebatas beresolusi 4K, tapi juga sudah mengantongi sertifikasi X-Rite dari Pantone perihal reproduksi warna.

Aero 15-X9 sebenarnya memiliki spesifikasi yang identik, akan tetapi model ini juga ditawarkan dalam konfigurasi yang lebih terjangkau: prosesor Core i7-8750H, GPU RTX 2070 Max-Q, dan layar 15,6 inci 1080p 144 Hz. Kedua model sama-sama dibekali baterai berkapasitas 4,4 Wh.

Dari segi estetika, saya tidak melihat banyak perubahan antara edisi tahun lalu dan tahun ini. Perangkat masih kelihatan sangat tipis di angka 1,8 cm, terlepas dari spesifikasinya yang perkasa, dan bobotnya pun hanya berkisar 2 kg.

Terkait konektivitas, kedua laptop ini juga tidak mengecewakan. Di samping port Thunderbolt 3 (USB-C), tiga port USB-A 3.1, HDMI 2.0, dan Mini DisplayPort 1.4, tubuh tipisnya masih bisa mengakomodasi slot SD card maupun port Ethernet.

Namun ternyata penyegaran spesifikasi saja belum cukup buat Gigabyte. Untuk Aero 15-Y9 dan Aero 15-X9, Gigabyte mencoba bereksperimen dengan AI, lebih tepatnya AI Microsoft Azure, guna mengoptimalkan pengaturan wattage CPU dan GPU berdasarkan skenario penggunaan.

Jadi ketika pengguna hanya browsing, wattage-nya bakal disetel rendah, dan sebaliknya ketika sedang bermain game, wattage-nya akan dinaikkan demi memastikan tidak ada penurunan performa. Teknik ini sejatinya tidak jauh berbeda dari overclocking, hanya saja di sini semuanya diautomasi oleh AI.

Sayangnya Gigabyte masih bungkam soal jadwal rilis maupun banderol harga dari kedua laptop gaming barunya. Semestinya tidak lebih murah dari edisi tahun lalu yang dibanderol mulai $2.000.

Sumber: Engadget.