1. Startup

Go-Play Jadi Aplikasi Terpisah Kedua di Luar Go-Jek

Akses masih terbatas, sudah memuat beberapa konten film termasuk konten original

Gojek akhirnya merilis aplikasi Go-Play di Google Play sebagai aplikasi terpisah, mengikuti jejak Go-Life. Meski sudah bisa diunduh semua pengguna, akses untuk masuk ke dalam sistem masih terbatas untuk pengguna terpilih yang mendapatkan notifikasi dari Gojek.

Di tahap awal, fase beta konten yang ditawarkan Go-Play cukup menarik. Selain menyajikan konten ekslusif berlabel Go-Play Original seperti show stand up comedy The HAHA Club Jakarta, film Ku Lari Kepantai, Aruna & Lidahnya, dan seri Filosofi Kopi, mereka juga menghadirkan beberapa film dan seri populer seperti Cek Toko Sebelah, What's Wrong with Secretary Kim, dan lain sebagainya. Tak hanya streaming langsung, tersedia pilihan untuk mengunduh film-film yang diinginkan untuk ditonton di lain kesempatan, dengan jangka waktu yang ditentukan.

Berdasarkan percobaan, pengalaman menonton menggunakan Go-Play cukup memuaskan karena konten yang disajikan memiliki kualitas gambar tinggi (tergantung koneksi karena belum ada pengaturan memilih resolusi).

Persaingan aplikasi konten on demand

Di Indonesia raksasa layanan on demand konten Netflix masih diblokir Telkom Group. Kendati demikian persaingan masih cukup ketat berkat hadirnya layanan lokal dan regional seperti Hooq, Iflix, Maxstream, Viu, dan Vidio.

Selain platform streaming, Gojek juga mengembangkan Go-Studio yang memproduksi konten sendiri. Go-Play dan Go-Studio termasuk dalam jajaran Gojek Entertainment yang kini dipimpin Edy Sulistyo.

Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here
Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again

Sign up for our
newsletter

Subscribe Newsletter
Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again