5 February 2015

by Yoga Wisesa

Goodnight Lad Mampu Hidupkan Buku Cerita Jadi Nyata

Salah satu identitas masyarakat Indonesia yang perlahan-lahan mulai tergeser oleh device pintar adalah budaya mendongeng. Developer lokal, bahkan internasional, tak berhenti menyajikan metode baru dalam penyampaiannya berbekal teknologi canggih. Dongeng dan buku cerita interaktif sudah cukup banyak tersedia, tapi kini giliran augmented reality turut ambil bagian.

Seorang ayah sekaligus developer bernama Bradley C. Grimm memulai proyek serta kampanye pengumpulan dana Goodnight Lad di Kickstarter. Goodnight Lad merupakan percampuran unik antara buku cerita, perangkat mobile, dan augmented reality. Rangkaian semuanya dapat membuat karakter-karakter di sana menjadi hidup, memungkinkan si buyung untuk berinteraksi dengannya.

Goodnight Lad berkisah tentang Logan, seorang anak yang tidak pernah lelah dan sulit tidur. Menurut Bradley, app serta buku dirancang bukan cuma buat anak-anak, namun juga sebagai medium untuk mempererat hubungan keluarga. Ia terdiri atas dua bagian: buku 'board' dan aplikasi gratis di platform Android atau iOS. App akan memanfaatkan kamera di smartphone Anda guna mengaktifkan fitur augmented reality.

Tujuan Grimm dan tim sebenarnya sungguh sederhana, mereka ingin membuat kegiatan membaca jadi kembali menyenangkan. Animasi dibuat dengan sangat apik, dimana ia mampu merespon gerakan. Contohnya, Logan akan mengangkat tangan saat lembaran buku diayunkan. Ketika diam, ia tampak sibuk bermain atau bergerak.

 

Info menarik: [Adventures of Botchi] Bunglon Cilik Asal Indonesia yang Berkelana ke Jepang

 

Hebatnya lagi, semua objek dibuat di bidang tiga dimensi. Jadi dengan menggeser dan memutar buku, kita bisa melihat perspektif berbeda - depan, belakang, dan atas. Sistem AR dapat membaca jarak serta posisi antara buku dan smartphone, menyesuaikannya secara real-time. Dua per tiga bagian dari tiap-tiap 32 halaman Goodnight Lad dipenuhi animasi, dan mereka akan merespon ketika pengguna men-tap layar sentuh device.

Sang developer menuturkan bahwa Goodnight Lad akan sangat digemari anak-anak. Pembuatanya terinspirasi dari tahun pertama kelahiran si buah hati, sama-sama bernama Logan. Ia sangat susah tidur. Bradley dan istrinya, Sarah, mencoba bermacam-macam hal demi membuatnya terlelap.

"Ketika ia mulai dewasa dan semua menjadi lebih tenang, saya berniat mengabadikan perjalanan itu dalam sebuah buku, dan hasilnya ialah Goodnight Lad," ungkap Grimm.

Bradley membutuhkan beberapa ratus dolar lagi supaya Goodnight Lad bisa terealisasikan. Melalui platform crowdfundingKickstater, paket buku dan app ditawarkan mulai dari US$ 20, diperkirakan tiba bulan Juni 2015.