1 September 2015

by Glenn Kaonang

Google Chrome Mulai Blokir Konten Flash Player yang Kurang Penting

Saat pertama kali diluncurkan sekitar enam tahun yang lalu, salah satu keunggulan Google Chrome adalah hadirnya plug-in Adobe Flash Player secara default. Kalau Anda ingat, masa-masa itu adalah masa kejayaan Flash Player, dimana mayoritas situs menampilkan konten interaktifnya yang ditenagai oleh plug-in tersebut.

Namun zaman sudah berubah, kini semakin sedikit situs yang menggunakan Flash Player. YouTube saja sudah beberapa bulan 'menendang' Flash Player, menggantinya dengan HTML5 yang tidak kalah canggih tapi jauh lebih efisien sekaligus bebas masalah.

Mengapa Adobe Flash Player kesannya begitu dibenci? Dalam banyak kasus, plug-in ini sangat rakus resource, membuat laptop menjadi laggy sekaligus menguras daya baterainya dengan cepat. Melihat ketimpangan antara kelebihan dan kekurangan Flash Player, Google pun mengambil tindakan.

Info menarik: Hemat Konsumsi RAM Komputer dengan Extension Chrome Ini

Mulai hari ini, 1 September 2015, Google Chrome akan membawa fitur penghentian Flash secara otomatis melalui sebuah update. Jadi, ketika ada sebuah konten yang membutuhkan Adobe Flash Player untuk bisa dilihat, yang akan tampak di mata pengguna hanyalah sebuah kotak berwarna abu-abu saja.

Namun Chrome tidak akan menyetop semua konten Flash begitu saja. Saat Anda membuka suatu situs, Chrome akan mendeteksi konten Flash apa saja yang ada pada situs tersebut, lalu menentukan mana konten yang penting dan mana yang tidak. Salah satu contoh konten Flash yang penting adalah video, sedangkan yang tidak penting bisa saja berupa iklan.

Selanjutnya, Chrome akan menghentikan konten-konten Flash yang dianggap kurang penting tersebut. Namun guna mengatasi kemungkinan salah deteksi, Chrome tetap memberikan opsi untuk memutar konten Flash tersebut secara manual. Iklan-iklan yang memanfaatkan HTML5 tetap akan tampil dan tidak terpengaruh sama sekali.

Fitur ini sebenarnya sudah diperkenalkan pada bulan Juni kemarin, namun baru sekarang ini Chrome akan mengaktifkannya secara default. Dampak positifnya akan dirasakan oleh pengguna laptop, dimana performa dan stabilitasnya akan meningkat, dan daya tahan baterainya akan sedikit lebih awet.

Sumber: Android Authority.