21 May 2019

by Yoga Wisesa

Google Glass Enterprise Edition 2 Diumumkan, Dipersenjatai Qualcomm Snapdragon XR1

Seperti sebelumnya, perangkat disiapkan sebagai produk segmen bisnis dan tidak dijual langsung ke konsumen.

Google Glass disingkap di tengah tingginya imajinasi dan harapan terhadap teknologi cross reality. Mulai tersedia secara terbatas di 2013, Glass adalah head-mounted display AR yang dikemas dalam wujud kaca mata, disiapkan sebagai perangkat komputasi wearable. Pengoperasiannya didukung oleh internet, mempersilakan kita untuk mengakses segala fungsinya lewat perintah suara.

Sayangnya hanya butuh sedikit waktu bagi Glass untuk menuai kritik. Kehadirannya membuat khalayak cemas terhadap privasi serta bisa membuka celah keamanan. Perangkat ini dapat melakukan perekaman, dan orang khawatir gerak-geriknya dipantau tanpa sepengetahuan mereka. Beberapa negara juga melarang pemakaian Glass saat berkendara karena berdampak buruk pada konsentrasi dan meningkatkan resiko keselamatan - baik bagi diri pengguna maupun orang lain.

Produksi model purwarupa Glass akhirnya dihentikan di bulan Januari 2015 dan kembali berkiprah sebagai perangkat segmen enterprise di tahun 2017. Dan kira-kira dua tahun selepasnya, sang raksasa internet mengumumkan versi anyar bertajuk Google Glass Enterprise Edition 2 yang mengusung sejumlah pembaruan. Seperti sebelumnya, perangkat ini diarahkan ke segmen bisnis dan tidak dijual langsung ke konsumen.

Satu hal menarik dari Glass Enterprise Edition 2 ialah, ia disuguhkan sebagai anggota keluarga produk Google, bukan lagi bagian dari Alphabet X. Secara dasar, tak ada banyak hal yang berubah dari perangkat wearable ini. Wujudnya tetap mirip kacamata baca, dengan modul menonjol ke depan di dekat lensa kanan serta satu modul lagi di bagian tangkai.

Modifikasi lebih banyak bisa ditemukan di dalam. Platform Qualcomm Snapdragon XR1 dipilih sebagai basis dari Glass Enterprise Edition 2. Di sana tersimpan CPU multi-core yang lebih cepat serta engine kecerdasan buatan. Kombinasi dari semua itu memastikan perangkat mengonsumsi daya lebih hemat, bekerja dengan performa lebih tinggi, serta menyimpan kemampuan machine learning yang lebih pintar.

Produsen juga memperbarui mutu dan kinerja kamera yang tetap dititikberatkan pada kapabilitas streaming video lewat perspektif orang pertama dan fitur kolaborasi. Selain itu, Google menambahkan port USB type-C yang mendukung fungsi fast charging serta tak lupa meningkatkan daya tahan baterainya. Spesifikasi lengkapnya bisa Anda lihat di sini.

Glass Enterprise Edition 2 dijajakan seharga US$ 1.000. Google menjelaskan secara singkat bagaimana perangkat wearable ini bisa membantu para profesional di beragam bidang industri, dari mulai logistik, manufaktur hingga tim di lapangan. Dengannya, pekerja dapat melihat instruksi, mengirimkan video atau foto inspeksi hingga mengakses checklist suatu tugas - semuanya secara hands-free.

Via The Verge.