8 December 2017

by Glenn Kaonang

Google Resmi Hapus Chrome App untuk Windows, Mac dan Linux

Chrome OS sama sekali tidak terpengaruh, sedangkan Chrome Extension masih akan tetap tersedia di semua platform

Kalau Anda merupakan pengguna browser Chrome, besar kemungkinan Anda tahu akan istilah Chrome App, tapi belum tentu menggunakannya. Ini wajar mengingat kebanyakan Chrome App tidak lebih dari sekadar bookmark ke sebuah web app, meski ada juga yang menyimpan fungsionalitas khusus dan bisa berjalan di background layaknya aplikasi desktop standar.

Singkat cerita, Chrome App sangatlah sepi pengguna. Saking sepinya, sudah sejak tahun lalu Google berencana menghapus Chrome App dikarenakan hanya ada sekitar 1% pengguna Windows, Mac dan Linux yang secara aktif memakainya, setelah sebelumnya lebih dulu menghapus Chrome App Launcher. Menjelang pergantian tahun, Google akhirnya siap mengeksekusi rencana tersebut.

Penghapusannya dijalankan secara bertahap. Pertama-tama, seksi khusus Chrome App di Chrome Web Store akan ditiadakan, sehingga pengguna tidak bisa lagi men-install aplikasi baru. Untuk yang sudah terlanjur ter-install, aplikasi masih tetap bisa digunakan, tapi hanya sampai kuartal pertama tahun depan saja.

Lain halnya dengan Chrome Extension, atau yang biasa disebut dengan istilah plugin di browser lain. Extension yang biasanya diperuntukkan layanan seperti VPN, password manager dan adblocker ini masih akan terus tersedia melalui Chrome Web Store.

Bagaimana dengan Chromebook? Jangan khawatir, sebab Chrome App masih merupakan bagian esensial dari Chrome OS dan tidak akan ke mana-mana meski sudah hilang sepenuhnya dari tiga platform di atas.

Progressive Web App di Android / Google

Dengan 'dibunuhnya' Chrome App, apakah ini berarti nasib yang sama juga akan menimpa web app secara umum? Rupanya tidak, sebab Google sendiri sudah menyiapkan penggantinya dalam wujud Progressive Web App (PWA). PWA sebelumnya sudah tersedia di Chrome versi Android, dan Google menargetkan PWA bisa muncul di desktop mulai pertengahan tahun 2018.

Yang menarik, PWA yang diklaim bisa memberikan pengalaman mendekati native app ini ternyata tidak spesifik untuk Chrome saja. Browser lain seperti Samsung Internet, Firefox dan Opera versi Android juga bisa menjalankan PWA. Di luar platform Android, Microsoft dan Apple juga sudah mulai menghadirkan dukungan PWA di Edge dan Safari.

Kesimpulannya, kecuali Anda menggunakan Chromebook, Anda bisa mengucapkan selamat tinggal kepada Chrome App. Sebagai gantinya, mulai tahun depan web app di desktop bakal lebih sempurna dan fungsional berkat kehadiran PWA.

Sumber: Ars Technica.