22 July 2014

by DailySocial

Halal Data Bangun Situs Informasi Produk Halal di Seluruh Dunia secara Crowdsourcing

Mencari makanan halal ketika berpergian ke luar negeri, terutama yang mayoritas penduduknya adalah non-Muslim, bukanlah sebuah pekerjaan yang mudah. Asep Bagja Priandana, yang juga developer untuk aplikasi pencatat pengeluaran Travees berusaha menjembatani kebutuhan ini dengan mengembangkan situs crowdsourcing yang menyediakan informasi makanan atau produk halal bernama Halal Data.

Halal Data merupakan inisiatif Asep sebagai situs crowdsourcing yang memudahkan siapapun untuk berkontribusi. Kontribusi yang diberikan bermacam-macam, mulai dari penyedia data hingga kontribusi dalam hal dana. Bagi yang ingin berkontribusi tentang informasi tempat makan atau produk halal yang berada di luar negeri, pengguna bisa mendaftar di situs Halal Data. Layanan ini memiliki dua kategori tempat pada basis datanya, Hotels dan Restaurants, serta memiliki empat negara yang mulai terisi datanya, yakni Taiwan, Thailand, Singapura, dan Hong Kong.

Tampilan situs Halal Data sendiri tergolong bersih, hanya ada sebuah logo dan search bar layaknya Google. Hasil sebuah pencarian yang dilakukan pun cukup akurat. Sayangnya beberapa detail pencarian hanya menampilkan nama dan alamat restoran. Beberapa hasil pencarian juga mencantumkan sumber dari sebuah situs. Kolom informasi yang lebih detil, seperti telepon, fax, email serta situsnya kebanyakan masih kosong. Penambahan informasi lokasi atau peta sebaiknya ditambahkan untuk melengkapi data yang telah ada. Penambahan jam operasional atau jam buka sebuah restoran juga tak ada salahnya ditambahkan. Hingga saat ini, Halal Data memiliki hampir dua ribu data.

Meskipun crowdsourcing menawarkan kecepatan dalam mengumpulkan data, validasi terhadap data yang diinput tetap diperlukan. Terlebih Halal Data bertujuan untuk membantu Muslim agar tetap dapat mengkonsumsi makanan halal di manapun. Jika salah cantum, permasalahannya bisa menjadi runyam. Bagi yang ingin menjadi kontributor dalam hal validasi data, Asep memberikan kesempatan untuk menginformasikannya ke halaldata[at]asep.co. Asep pun juga mengajak para developer untuk berkontribusi dalam pengembangan Halaldata, terlebih bagi yang menguasai bahasa pemrograman Ruby.

Satu hal lagi yang bisa kami sarankan adalah sebelumnya seorang pelajar Indonesia di Jepang telah membangun aplikasi dengan konsep serupa bertajuk HalalMinds. Ada baiknya kedua pengembang produk ini bisa saling bekerja sama, termasuk menambah basisdata tempat halal di Jepang yang belum termuat di Halal Data.

Pengguna awam juga bisa berpartisipasi dengan menyebarkan informasi mengenai Halal Data melalui media sosial atau rekan-rekan di sekitarnya. Bagi kaum Muslim yang tinggal di luar Indonesia, layanan ini bisa saja menjadi tempat rujukan bagi yang sedang mencari makanan atau produk-produk yang halal.

[Ilustrasi foto: Shutterstock]


Artikel sindikasi ini pertama kali dimuat di DailySocial dan ditulis oleh Aditya Daniel.