27 November 2018

by Lukman Azis

[Hands-On] Fujifilm GFX 50R, Kamera Mirrorless Medium Format Rp69.999.000

GFX 50R adalah jawaban Fujifilm terhadap tren kamera mirrorless full frame

Di industri kamera, mirrorless dengan sensor berukuran full frame tengah menjadi topik terhangat. Pasar mirrorless full frame semakin berkembang, tetapi persaingan sesungguhnya baru saja dimulai.

Sony yang sudah matang dengan A7 series, Leica dengan sistem L-Mount yang juga akan digunakan oleh Panasonic Lumix S series dan didukung oleh Sigma. Kemudian Nikon dengan Z 6 dan Z 7, serta Canon dengan EOS R, keduanya menggunakan dudukan lensa baru.

Bagaimana dengan Fujifilm? GFX series adalah jawabannya, alih-alih mengembangkan full frame - Fujifilm memilih langsung lompat lebih tinggi ke medium format.

Tanpa berlama-lama, setelah diumumkan di Photokina 2018 pada bulan September lalu, kamera mirrorless medium format kedua dari Fujifilm yakni GFX 50R pun resmi dihadirkan ke Indonesia dengan harga Rp69.999.000 untuk body only.

Fujifilm GFX 50R sendiri menggunakan sensor gambar Fujifilm G, CMOS dengan ukuran medium format (43,8x32,9mm). Dibanding dengan full frame, ukuran medium format 1,7 kali lebih besar.

Resolusi gambarnya mencapai 51,4-megapixel dengan chip X-Processor Pro Image. Lebih tinggi dibanding mirrorless full frame seperti Nikon Z 7 dengan 45,7-megapixel dan Sony Alpha A7R III dengan 42-megapixel.

Dari segi spesifikasi, GFX 50R masih identik dengan seri sebelumnya yakni GFX 50S. Body GFX 50R ini masih mempertahankan sasis weather and dust resistant seperti milik kakaknya.

Bedanya adalah ukuran body-nya yang lebih ringkas dan ringan. Datang bergaya rangefinder dengan bentuk persegi panjang dan posisi viewfinder elektroniknya telah beralih ke samping kiri atas kamera.

Bentuk EVF-nya lebih kecil dengan resolusi 3,69 juta dot dan tingkat perbesaran 0,77x. Di bawah jendela bidik, terdapat layar sentuh 3,2 inci beresolusi 2,36 juta dot dengan mekanisme tilting - hanya bisa dimiringkan ke atas atau bawah.

Untuk kontrol kamera, Fujifilm menyematkan dial shutter speed dan kompensasi eksposur. Terdapat juga joystick dan sejumlah tombol function yang bisa dikustomisasi sesuai kebutuhan.

Meski diklaim cukup kecil untuk sebuah mirrorless medium format dengan dimensi 161x97x66 mm dan bobot 775 gram. Namun bila dibandingkan dengan mirrorless full frame, dimensi GFX 50R masih cukup besar. Pun demikian dengan ukuran lensa-lensanya. Bagaimana dengan ekosistem lensanya? Saat ini lensa native GFX ada 6, rencananya Fujifilm akan merilis lensa 50mm f/3.5 pada tahun 2019.

Dari pengalaman saya mencoba GFX 50 R, performa autofocus dari kamera ini masih terasa kurang cepat karena masih mengandalkan deteksi kontras (contrast detect AF). Continuous drive juga pelan, hanya 3 foto per detik. Berbeda kalau bicara hasil fotonya, sangat detail dan tajam, dynamic range yang luas.

Hasil foto dari Fujifilm GFX 50R

Untuk mengedit hasil fotonya, GFX 50 R ini telah didukung software Capture One. Ada tiga pilihan, yaitu Capture One Pro, Capture One Pro Fujifilm, dan Capture One Express (gratis).

Selain merilis GFX 50R, Fujifilm juga mengumumkan pengembangan mirrorless medium format GFX 102MP dengan sensor BSI CMOS baru dan X Processor 4. Mengusung teknologi autofocus phase detection Hybrid AF dengan cakupan 100% frame, punya body image stabilization, dan mampu merekam video 4K 30fps.

Untuk harganya, Fujifilm GFX 50R dibanderol Rp69.999.000 untuk body only. Lensa XF8-16mm F2.8 dibanderol Rp26.999.000 dan lensa XF200mm seharga Rp82.999.000.