31 October 2019

by Lukman Azis

[Hands-on] GoPro Hero8 Black, Racun Bagi Content Creator

Dengan aksesori modular, GoPro Hero8 telah dioptimalkan untuk aktivitas vlogging

Buat para video content creator, vlogger, atau YouTuber, serta traveler, penyuka kegiatan outdoor, dan olah raga ekstrem - GoPro Hero8 Black adalah racun buat kalian. Bentukan action camera ini mungil, tapi kemampuan perekam videonya amat powerful. Sebelum membahasnya lebih jauh, kita lihat dulu video berikut:

Ya, aksi (footage-nya) dan fitur-fitur GoPro Hero8 Black ini keren banget. Ada banyak peningkatan yang dibawa dibandingkan generasi sebelumnya, pertama ialah sistem stabilization HyperSmooth dan TimeWarp yang kini di-upgrade ke versi 2.0.

Menurut saya, kinerja HyperSmooth generasi pertama pada GoPro Hero7 series sudah cukup mengesankan, tapi memang masih ada beberapa batasan. Sedangkan, pada GoPro Hero8 Black, HyperSmooth 2.0 telah disempurnakan. Kini dapat diaplikasikan ke resolusi dan frame rate berapapun, serta dilengkapi perataan horizon dalam aplikasi.

Perlu diketahui, sistem stabilization ini aktif secara otomatis. HyperSmooth 2.0 juga menghadirkan mode Boost baru yang meningkatkan stabilisasi lagi saat dibutuhkan, dengan sedikit kompensasi berupa crop tapi tidak begitu signifikan.

Sementara, dengan mode TimeWarp 2.0 - kita bisa membuat time-lapse dan memperlambatnya ke waktu nyata dengan mengetuk tombol dan ketuk lagi untuk mempercepatnya.

Terkait kemampuannya, kita masih menjumpai angka-angka yang sama seperti GoPro Hero7. Perekaman video dalam resolusi maksimum 4K 60 fps, slow-motion 1080 240 fps, serta pengambilan foto beresolusi 12MP.

Kualitas hasil foto, terutama yang diambil menggunakan mode HDR meningkat. Pengambilan foto dalam format RAW kini berlaku untuk semua mode, termasuk mode time-lapse dan burst. Selain itu, fitur Digital Lenses untuk video maupun foto, memungkinkan kita memilih focal length yang diinginkan (Narrow, Linear,Wide yang lebih bebas distorsi, dan SuperView yang paling lebar).

Untuk desainnya, tampang Hero8 masih identik dengan Hero7. Bedanya di bagian bawah Hero8, kini sudah dilengkapi pengait bawaan dan 14 persen lebih ramping.

Artinya, kita dapat memasangkan beragam aksesori tanpa perlu menggunakan case tambahan. Penggantian baterai dan microSD pun menjadi lebih cepat dan lensanya sekarang 2x lebih tahan benturan. Durabilitas fisiknya; Hero8 masih tahan air hingga kedalaman 10 meter tanpa perlu memakai apa-apa.

Apalagi? Posisi mikrofonnya, kini menghadap ke depan dengan peningkatan algoritma yang mengurangi derau angin sehingga mampu menghadirkan kualitas audio yang lebih baik.

Namun fitur Hero8 Black yang benar-benar baru adalah Mod. Aksesori modular ini berbeda dari aksesori standar GoPro pada umumnya. Tiga Mod pertama yang GoPro rilis untuk Hero8 Black akan tersedia pada bulan Desember dan dirancang untuk menyulap action camera tersebut menjadi senjata utama para vlogger.

Mod yang pertama ialah Media Mod berupa mikrofon tipe shotgun yang menancap ke sisi kanan Hero 8 Black. Ia mengemas sepasang cold shoe untuk menyambungkan aksesori tambahan, tidak ketinggalan juga port USB-C, HDMI dan adaptor 3,5 mm untuk mikrofon eksternal.

Mod yang kedua, Display Mod adalah layar lipat 1,9 inci yang bisa dihadapkan ke depan atau belakang. Untuk bisa menggunakan Mod ini, kita wajib memiliki Media Mod, sebab ia memanfaatkan cold shoe dari Mod tersebut.

Terakhir, ada Light Mod yang dapat membantu memperbaiki kondisi pencahayaan di lokasi vlogging. Flash eksternal ini tahan air sampai kedalaman 10 meter, dan ia dibekali sebuah diffuser agar sorotannya tidak terlalu berlebihan. Selain berdiri sendiri, Light Mod juga dapat dipasangkan ke Media Mod maupun ke mount standar GoPro.

Dengan Mod ini, GoPro Hero8 Black semakin optimal sebagai kamera vlogger. Tentu saja, masih banyak lagi fitur dan peningkatan lainnya. Sebagai content creator pastikan Anda sudah memiliki kamera utama - misalnya kamera mirrorless dengan lensa yang Anda butuhkan sebelum membeli GoPro Hero8 Black. Walaupun tidak menutup kemungkinan untuk menggunakan GoPro Hero8 sebagai kamera utama.

GoPro Max

Kalau Anda ialah pengguna Hero7 series dan merasa peningkatan Hero8 Black masih kurang signifikan, maka yang satu ini menjadi opsi terbaik buat Anda. Adalah GoPro Max, sebuah action camera 360 derajat yang membawa hampir semua kelebihan Hero8 Black yang tak lain merupakan penerus GoPro Fusion yang dirilis dua tahun lalu.

GoPro mengibaratkan Max sebagai tiga kamera yang berbeda dalam satu kemasan: action camera, kamera 360 derajat, dan kamera khusus vlogging. Sebagai action camera, GoPro Max siap merekam video beresolusi 1440p 60 fps atau menjepret foto 5,5 megapixel, lengkap dengan Digital Lenses dan sistem stabilization HyperSmooth 2.0 milik Hero8 Black.

Lalu, sebagai kamera 360 derajat, GoPro Max siap menyajikan output video 360 beresolusi 5,6K 30 fps, dan lagi-lagi HyperSmooth kembali memegang peran penting. GoPro bahkan menyebut sistem stabilization milik Max ini sebagai yang terbaik dari semua penawarannya selama ini.

Lalu sebagai kamera vlogging, Max siap memudahkan pekerjaan lewat layar front-facing dan enam buah mikrofon yang, kalau menurut GoPro, kinerjanya pantas disetarakan shotgun mic. Kita bisa memilih memfokuskan pengambilan suara dari depan atau dari arah sebaliknya.

Harga & Ketersediaan

Bekerja sama dengan Erajaya Group, GoPro pun resmi menghadirkan Hero8 Black dan Max ke Indonesia. Masing-masing dibanderol Rp6.999.000 dan Rp8.699.000. Hero7 Black turun harga menjadi Rp5.399.000.

Keduanya akan tersedia secara pre-order pada tanggal 1-7 November 2019 secara eksklusif hanya di EranyaGoPro.com dan Blibli.com. Dengan bundle promo khusus berupa Sleeve, lanyard, dan microSD card 32GB untuk Hero8 Black. Sementara, untuk Max akan mendapatkan baterai cadangan.

Kemudian GoPro Hero8 Black dan Max akan tersedia pada 15 November 2019 di seluruh jaringan ritel Erajaya Group, Erafone, iBox, Samsung Store by NASA (SES), dan Urban Republic. Mod akan tersedia untuk pre-order di GoPro.com pada bulan Desember.