26 April 2019

by Lukman Azis

[Hands-on] Lumix S Series, Kamera Mirrorless Full Frame Pertama Panasonic

Lumix S1 dan Lumix S1R merupakan mirrorless Full Frame yang mampu merekam video 4K 60/50p

Mengusung tagline 'Full Frame without compromise', Panasonic memang tidak terlihat setengah-setengah dalam mengembangkan Lumix S series. Mereka ingin melampui pencapaiannya sendiri pada sistem Micro Four Thirds, salah satunya membawa kemampuan video recording 4K 60/50p yang ada pada Lumix GH5 dan GH5S.

Sebelumnya tidak ada kamera mirrorless dengan sensor berukuran full frame yang mampu melakukannya. Baik Sony dengan A7 III, A7R III, dan A7S II, Canon dengan EOS R dan EOS RP, serta Nikon dengan Z 6 dan Z 7 - mereka masih menawarkan video recording 4K sebatas 30/25p.

Menyasar Segmen Berbeda

Photo by Lukman Azis / Dailysocial

Apa yang kalian suka dari jajaran mirrorless Micro Four Thirds Lumix? Satu diantaranya pastinya pilihan body kamera dan ukuran lensa-lensanya yang super ringkas. Esensi tersebut tidak berlaku pada Lumix S series, karena seri ini menyasar segmen atas dan ditujukan untuk para fotografer/videografer profesional.

Sensor Full Frame berukuran jauh lebih besar dari Micro Four Thirds dan kemampuan video recording 4K 60p akan membuat prosesor bekerja sangat keras, ruang lebih luas adalah satu-satunya cara agar kamera tidak overheat. Demi mengoptimalkan potensi penuh dari Full Frame, lensa-lensanya pun dibuat dengan diemeter lebih besar.

Photo by Lukman Azis / Dailysocial

Tak seperti Nikon Z dan Canon EOS R, Lumix S series tidak menggunakan dudukan lensa (mount) baru melainkan L-mount besutan Leica yang memiliki diameter mount 51.6mm. Artinya, pengguna dapat menggunakan lensa besutan Leica.

Walau begitu, Panasonic tetap mengembangkan lensa L-mount buatannya sendiri, tiga sudah tersedia dan yang lainnya akan menyusul. Demi semakin memperluas ekosistem lensa yang ditawarkan, Panasonic dan Leica juga telah menggandeng Sigma dalam aliansi Full Frame ini untuk ikut memproduksi lensa L-mount.

Photo by Lukman Azis / Dailysocial

Panasonic tidak meninggalkan sistem Micro Four Thirds dan akan tetap mengembangkan kamera dan lensa baru yang ditujukan untuk para pemula hingga advance di segmen bawah sampai atas. Mereka juga akan segera membawa Lumix G95 ke Indonesia yang bakal langsung bersaing dengan mirrorless sekelasnya yakni Sony A6400 dan Fujifilm X-T30.

Hands-on Lumix S1 Series

Photo by Lukman Azis / Dailysocial

Hadir dengan dimensi 149x110x97 mm dan bobot 899 gram (body only termasuk baterai), ukuran Panasonic Lumix S1 dan S1R memang bongsor dan cukup berat. Kalau dipasang dengan lensa Lumix S 24-105 mm F4 Macro O.I.S., bobotnya pun bertambah 680 gram dan totalnya 1.5 kg lebih 70 gram.

Dua lensa dari Panasonic lainnya adalah lensa fix Lumix S Pro 50 mm F1.4 dengan bobot 955 gram. Satu lagi merupakan lensa zoom telephoto Lumix S Pro 70-200 mm F4 O.I.S. dengan berat 985 gram.

Photo by Lukman Azis / Dailysocial

Dalam genggaman tangan saya, Lumix S1 maupun S1R terasa sangat solid - desain dan layout kelengkapan atributnya sama. Kontrol fisiknya sangat lengkap yang siap memenuhi kebutuhan pengguna secara cekatan, di dekat tombol rana terdapat tombol khusus untuk mengatur white balance, ISO, dan exposure compensation. Ada juga panel yang menampilkan sejumlah parameter kamera.

Kedua kamera dilengkapi layar sentuh yang dapat dimiringkan pada tiga poros (atas, bawah dan samping), tidak lagi menggunakan mekanisme fully-articulated. Slot SD card-nya ada dua, satu untuk SD card biasa dan satu untuk XQD card.

Bobotnya yang lumayan berat, tapi dengan sensor besar ditambah IBIS atau in-body image stabilization 5-axis dan di lensa. Artinya, kita bisa menekan ISO di angka kecil menggunakan shutter speed lebih rendah untuk mendapatkan foto berkualitas di kondisi minim cahaya.

Spesifikasi Lumix S1 dan S1R

Kedua kamera ini sangat mumpuni untuk foto dan video. Namun Lumix S1R dengan resolusi mencapai 47 MP memang lebih still-oriented dan punya mode high resolution yang menawarkan resolusi sampai 187 MP.

Sementara, Lumix S1 dengan resolusi 24 MP justru menawarkan kemampuan video lebih baik. Kamera ini mampu merekam video 4K pada 60/50p dan 4K 30/25p dalam full-pixel readout of signal.

Lumix S1 juga mampu merekam 4K 30/25p 4:2:2 10 bit internal video recording dan 4K 60/50p 4:2:2 10 bit melalui HDMI output. Nantinya juga didukung V-Log dengan software update key berbayar pada tahun 2019 ini.

Harga dan Ketersediaan

Photo by Lukman Azis / Dailysocial

Rencananya Lumix S series ini akan tersedia pada bulan Mei 2019. Saat ini Anda bisa membelinya secara pre-order yang telah berlangsung dari tanggal 23-30 April di situs e-commerce Blibli. Berikut daftar harganya:

  • Panasonic Lumix S1R Kit 24-105mm F4 (DC-S1RMGC-K) Rp69.990.000
  • Panasonic Lumix S1R Body Only (DC-S1RGC-K) Rp55.990.000
  • Panasonic Lumix S1 Kit 24-105mm F4 (DC-S1MGC-K) Rp51.990.000
  • Panasonic Lumix S1 Body Only (DC-S1GC-K) Rp37.990.000
  • Lensa Lumix S 24-105mm F4 Macro O.I.S. Rp19.990.000
  • Lensa Lumix S Pro 70-200 mm F4 O.I.S. Rp25.990.000
  • Lensa Lumix S Pro 50 mm F1.4 Rp39.490.000

Seperti kamera mirrorless generasi sekarang, harga Lumix S series juga mahal karena memang ditujukan untuk profesional dan merupakan alat produksi. Berkat L-Mount Alliance dengan Leica dan Sigma, perkembangan ekosistem lensanya harusnya lebih cepat.

Bagaimana dengan para kompetitornya? Saya melihat Canon dengan sistem EOS R masih terkesan menahan diri untuk melindungi lini DSLR mereka dan Nikon Z sejauh ini masih sangat hati-hati. Sony sebagai pemimpin pasar mirrorless Full Frame sudah cukup matang dengan ekosistem lensa yang kuat. Namun Sony tidak boleh lengah jika tidak ingin pangsa pasarnya dicuri.