22 September 2017

by Yoga Wisesa

Hands-On Mi A1, Betulkah 'Flagship Killer' Ini Semanis Janji Xiaomi?

Xiaomi Mi A1 merupakan keluarga smartphone Mi pertama yang diproduksi di Indonesia.

Duel epik antara dua smartphone kelas menengah 'berfitur high-end' dimulai minggu ini. Ketika mata konsumen tertuju pada Mi A1, Motorola mengambil langkah berani dan membuka gerbang pre-orderMoto GS5 Plus di hari yang sama dengan peluncuran handset Xiaomi itu di Indonesia. Dan pada akhirnya, penentuan harga Mi A1 menjadi faktor paling krusial dalam kompetisi ini.

Kabar gembiranya, Mi A1 dibanderol di harga yang sangat kompetitif. Smartphone ini memang sedikit lebih mahal dari rivalnya itu, namun director of product management and marketing Xiaomi Donovan Sung menyampaikan bahwa Mi A1 menyimpan keunggulan yang sulit dikejar produk sekelasnya: setup dual camera, dijanjikan mampu menandingi iPhone 7 Plus.

Tentu saja dual camera bukan satu-satunya aspek andalan yang Xiaomi suguhkan. Anda mungkin sudah mendengar, Mi A1 adalah smartphone Android One Xiaomi pertama, mengusung Android 7.1.2 Nougat buat menggantikan MIUI. Itu berarti, Mi A1 akan mendapatkan pembaruan software secara konsisten langsung dari Google, dan berpeluang mempunyai kinerja yang lebih mulus dari MIUI.

Berbeda dari device Android One yang ketersediaannya dibatasi oleh wilayah, Mi A1 hadir resmi di sejumlah negara (setidaknya 36 negara). Dan menariknya lagi, versi lokal handset ini diproduksi di dalam negeri, dilakukan oleh PT. Sat Nusapersada.

Lewat artikel ini, saya mencoba mengungkap kesan pertama menggunakan Xiaomi Mi A1 di acara peluncurannya di Jakarta hari Rabu kemarin.

 

Desain

Desain merupakan salah satu aspek utama yang dibanggakan Xiaomi di Mi A1. Donovan Sung menyampaikan bagaimana smartphone ini diracik agar ringan, tipis, dan ergonomis. Tubuhnya tersusun dari bahan logam, lalu bagian pinggir punggungnya dibuat melengkung sehingga ia nyaman digenggam. Produsen menjanjikan kemudahan penggunaan dengan satu tangan dan turut memberinya coating anti-sidik jari.

Mi A1 ialah handset berlayar 5,5-inci full-HD. Panel memanfaatkan jenis 2,5D Corning Gorilla Glass 3, dan lengkungan di pinggirnya terlihat menyatu ke body. Smartphone memiliki dimensi 155,4x75,8x7,3-milimeter serta bobot 165-gram, dan di sana Anda akan menjumpai tombol kapasitif LED di depan dan sensor sidik jari di belakang - diposisikan agar mudah dijangkau telunjuk.

Xiaomi menyiapkan tiga pilihan warna, yakni emas, rose gold, dan hitam; khusus varian hitam, handset mempunyai bingkai berwarna hitam pula. Lekukan dan sudut Mi A1 mungkin mengingatkan Anda pada Apple iPhone 7, dan kesan itu akan lebih terasa sewaktu smartphone dilihat dari sisi belakang, terutama pada penempatan modul dual camera-nya.

 

Kamera ganda

Dalam presentasinya, Donovan Sung memberikan sedikit perbandingan antara Mi A1 dan Moto G5S Plus. Meski sama-sama menggunakan setup dual camera, perbedaan keduanya terletak pada sensor. Handset rivalnya itu dibekali sensor RGB dan monokromatis, sedangkan Mi A1 memanfaatkan kombinasi sensor wide-angle serta telephoto 12Mp. Setup ini diklaim mirip iPhone 7, tapi kendalanya, harganya lebih mahal 41 persen dari RGB+monokromatis.

Itulah pencapaian terbesar Mi A1: memasukkan sistem dual camera premium di perangkat kelas menengah. Lensa wide-angle 12Mp 1,25μm f/2.2 dengan panjang focal 26mm bertugas untuk mengambil gambar lansekap; sedangkan lensa telephoto 12Mp 1,0μm 50mm ber-apterture f/2.6 berfungsi buat menangkap detail objek. Pemakaian sensor 1,25μm juga memungkinkan kamera menyerap 56 persen cahaya lebih banyak dari sensor 1μm.

Selanjutnya, Xiaomi menampilkan beragam komparasi antara kamera ganda di Mi A1 dan iPhone 7 Plus . Dalam sejumlah gambar, Donovan Sung memperlihatkan keunggulan hasil foto bokeh Mi A1: cahaya di background lebih kontras dan ujung objek utama lebih tajam. Smartphone Xiaomi juga mampu menangkap detail lebih tinggi, mereproduksi warna lebih akurat, serta ditunjang pula oleh fitur beautify pintar.

Kamera ganda 12-megapixel tersebut didukung fitur optical zoom 2x dan digital zoom sampai 10x, juga dibantu PDAF, dual tone flash, fitur HDR hingga mode panorama, dan dapat merekam video 4K di 30fps dan 720p di 120fps. Untuk selfie, Anda disuguhkan kamera depan bersensor 5-megapixel.

Dari sesi hands-on sendiri, saya belum bisa mengonfirmasi soal apakah kamera Mi A1 betul-betul secanggih klaim Xiaomi. Berdasarkan perbandingan langsung dengan Mi 6 (milik rekan jurnalis), hasil jepretan Mi A1 di kondisi indoor tampak lebih grainy. Memang ada banyak faktor yang dapat memengaruhi hasil foto selain sensor di kamera, di antaranya aplikasi fotografi (Mi A1 memakai app default Xiaomi) serta DSP yang dipengaruhi tipe system-on-chip.

 

Hardware

Mi A1 diotaki chip Qualcomm Snapdragon 625 yang menyimpan CPU octa-core Cortex-A53 2GHz dan GPU Adreno 506, juga dilengkapi RAM 4GB, ROM 64GB, serta ditenagai unit baterai 3.080mAh. Xiaomi juga menambahkan satu bonus unik pada aspek penyajian suara: amplifier standalone 'pintar' 10V dipadu algoritma DHS agar output suara lebih lantang. Snapdragon 625 saat ini merupakan salah satu SoC kelas menengah terbaik dan terpopuler. Ia sanggup menangani app-app berat, namun juga hemat dalam konsumsi daya.

 

Harga dan ketersediaan

Xiaomi Mi A1 bisa dipesan secara online mulai tanggal 2 Oktober 2017 di Lazada, dijual melalui metode flash sale. Selanjutnya, produk akan tersedia di Erafone dan jaringan distribusi TAM di tanggal 6 Oktober nanti. Smartphone dapat Anda miliki dengan mengeluarkan uang Rp 3,1 juta saja.