30 May 2018

by Yoga Wisesa

[Hands-on] MSI GP63 Leopard, Mampu Tangani Gaming dan VR Secara Optimal Tanpa Terlalu Menuntut Biaya

Dalam meracik GE63 Leopard, MSI kembali menurunkan sejumlah fitur yang sebelumnya cuma ada di produk 'high-end'.

Di antara deretan keluarga notebook gaming MSI, varian GP menempati posisi sebagai perangkat kelas performa. Komposisi hardware-nya cukup mumpuni untuk menangani tugas-tugas berat, ia dibekali fitur-fitur gaming esensial, penampilannya stylish, namun GP tidak menuntut Anda mengeluarkan biaya terlalu besar seperti model GT, GS atau bahkan si laris GE.

Salah satu tradisi MSI di bidang peracikan notebook gaming adalah 'menurunkan' sejumlah fitur dan teknologi yang sebelumnya cuma ada di produk kelas 'atas'. Pendekatan ini juga diterapkan buat GP63 Leopard 8RE yang saya jajal hari Senin kemarin. Laptop penerus GP62MVR 7RFX Leopard Pro tersebut telah dilengkapi panel dengan refresh rate tinggi serta sentuhan desain ala GE.

GP63 Leopard tentu saja sudah dipersenjatai prosesor Intel generasi kedelapan serta beragam hardware papan atas, namun ada beberapa upgrade menarik lain yang produsen terapkan di sana. Satu contohnya ialah speaker. Speaker di GP63 berukuran lima kali lebih besar dibanding 'laptop kompetitor' sehingga Anda tetap bisa menikmati game secara optimal tanpa bantuan headphone gaming.

 

Desain

Beberapa tahun silam, MSI pernah mengungkapkan bahwa mereka menggunakan mobil sport sebagai kiblat desain laptop gaming-nya. Rancangan ala sportscar tersebut memang sudah berevolusi, dan sejumlah produk anyar tak lagi memanfaatkannya. GP63 sendiri ialah satu di antara sejumlah laptop MSI yang masih setia mengusungnya.

GP63 Leopard 8RE adalah laptop berlayar 15-inci dengan dimensi 383x260x29mm. Ia memang bukan notebook ultra-thin, tapi kelengkapan fitur serta kemampuan hardware di dalam membuatnya siap menjadi perangkat andalan para gamer nomaden. Bobot 2,2kg juga tidaklah terlalu berat jika dibandingkan dengan desktop replacement seperti GT83 atau GT75.

Tubuh laptop ini terbuat dari perpaduan antara konstruksi logam dan plastik yang didominasi oleh warna hitam. Silakan putar, dan Anda disuguhkan punggung brushed aluminium yang dipadu lekukan mirip kap mobil serta sepasang striping merah, dan logo baru MSI (tak ada lagi tulisan 'Gaming G-Series). Arahan desain ini identik dengan penampilan GE sebelum GE63 Raider RGB Edition.

Tapi tidak seperti kakaknya itu, GP63 Leopard 8RE belum memanfaatkan papan ketik RGB per-key. Keyboard full-size SteelSeries di sana masih mengusung sistem pencahayaan LED tiga zona. Buat saya, hal ini bukanlah masalah. Sebaliknya, huruf di setiap tuts terlihat jelas berkat metode cetak silver lining. Berdasarkan pengalaman saya, keyboard GP63 juga lebih nyaman buat ber-gaming dibanding GS65 Stealth Thin karena lebih empuk dan memiliki jarak key travel lebih jauh.

 

Layar

MSI memilih layar TN agar GP63 Leopard karena jenis ini mempunyai waktu respons paling singkat dan mampu mengekspos detail di area gelap lebih baik. Panel tersebut menghidangkan resolusi 1920x1080p dengan refresh rate 120Hz dan waktu respons 3-milidetik. Beberapa laptop memang menyajikan resolusi lebih tinggi, tapi sebagai gamer yang cukup kompetitif, saya jelas memfavoritkan dukungan frame rate per detik di atas 100.

Dan tidak kalah dari IPS, panel GP63 Leopard memiliki viewing angle yang lapang. Konten tetap terlihat jelas walaupun Anda melihat display dari samping. Perubahan warna signifikan baru kentara jika panel dilihat dari atas. MSI juga sudah mengkalibrasi layar tersebut agar mampu menghasilkan warna akurat, dengan color gamut di 94 persen NTSC.

 

Hardware

Unit GP63 Leopard 8RE yang saya uji kemarin mempunyai spesifikasi sebagai berikut:

  • Sistem operasi: Windows 10 Home
  • Prosesor: Intel Core i7-8750 @ 2,2GHz
  • RAM: DDR4 8GB (bisa di-upgrade hingga 32GB)
  • Motherboard: MSI MS-16P5
  • Kartu grafis: Nvidia GeForce GTX 1060
  • Penyimpanan: SSD Samsung 256GB, hard disk Hitachi 1TB

Di sisi kiri, Anda akan menemukan konektivitas fisik berupa port LAN, HDMI, mini DisplayPort, USB 3.1 dan USB type-C 3.1 GEN2; lalu di bagian kanan terdapat sepasang lagi USB 3.1 dan slot card reader SD. Untuk konektivitas nirkabel, laptop ditunjang oleh Killer Gb LAN Wi-Fi 802.11 ac serta Bluetooth 5.0.

Untuk pengujian kinerja hardware secara dasar, saya menggunakan tiga software benchmark, yaitu Cinebench R15, PCMark 10 dan 3DMark Time Spy. Di sesi tes ini, saya tidak mengutak-atik fitur Shift, dan menggunakan setting default. Hasil terbaiknya bisa Anda simak di bawah.

 

Cinebench R15

 

PCMark 10

 

3DMark Time Spy

 

 

Gaming

Tiga game saya gunakan buat mengevaluasi kapabilitas GP63 Leopard secara lebih ekstensif, yaitu Battlefield 1, Outlast 2 dan Final Fantasy XV Windows Edition. Tapi sebelum membahasnya lebih jauh, saya perlu menggarisbawahi sejumlah aspek yang sangat berpengaruh pada kenikmatan ber-gaming.

Pertama, saya ingin kembali mengapresiasi keyboard GP63 Leopard. Walaupun tidak mengusung switch mekanis, papan ketik ini cukup ideal baik untuk mengendalikan karakter pemainan ataupun saat mengetik. Faktor lain yang patut dipuji adalah audionya. Di sana, MSI membubuhkan sepasang speaker 3W. Performa bass-nya memang belum begitu menendang, tapi yang jelas, output-nya terdengar bertenaga.

 

Battlefield 1

Di preset high (maksimal very high) dan resolusi 1920x1080p, GP63 Leopard 8RE mampu menjaga mode War Stories berjalan stabil di atas 60 frame rate per detik. Laptop ini dapat mengekspos beragam detail esensial secara optimal, dari mulai bayangan, debu dan asap sehingga medan tempur virtual tersebut terasa betul-betul menyeramkan. Efek partikel yang bertumpuk juga mampu ditanganinya dengan baik tanpa berpengaruh pada FPS.

Perlu diingat bahwa yang saya jajal ini merupakan mode single-player. Kelancaran game di multiplayer bukan hanya dipengaruhi oleh hardware, tapi juga koneksi internet.

 

Outlast 2

Untuk sebuah game bertema horor dengan visual yang kelam, saya cukup terkejut GP63 Leopard mampu memperlihatkan detail tinggi di area gelap tanpa mengharuskan saya menggunakan night-vision di handy-cam (mekanisme game agar Anda bisa melihat keadaan sekitar lebih jelas). Hal ini jelas berefek pada permainan karena saya dapat lebih menghemat baterai.

Outlast 2 tetap berjalan mulus meski saya memilih opsi tekstur very high di resolusi 1080p dengan teksture filtering 8x, shadow high, effects high dan triple buffering aktif. Frame rate tidak pernah jatuh terlalu jauh dari 60FPS.

 

Final Fantasy XV

GP63 Leopard 8RE juga mampu menjalankan permainan yang cukup baru seperti edisi Windows FFXV dengan memuaskan. Di preset high dan resolusi FHD, laptop gaming ini sanggup menjaga frame rate per detik tetap konsisten di atas 52FPS dalam skenario pertempuran atau di atas 60-an saat sedang berjelajah. Syaratnya: jangan mengaktifkan fitur Nvidia Gameworks, terutama Hairworks dan Turfworks.

Jangan khawatir, dua fitur grafis ini tidak begitu memengaruhi gameplay. Rambut Noctis tetap terlihat stylish tanpa perlu menyalakan Hairworks, dan di tengah panasnya pertarungan, Anda mungkin akan segera melupakan eksistensi dari Turfworks.

 

Early verdict

GP63 Leopard 8RE merupakan salah satu pilihan ideal bagi gamer yang memprioritaskan performa. Buat saya, penggunaan i7-8750 dan GTX 1060 memastikan laptop mampu menangani konten hiburan berbeda, dari mulai game blockbuster sampai VR. Tapi mungkin untuk mengerahkan seluruh potensinya, Anda perlu mengeluarkan biaya ekstra buat menambah RAM.

Terlepas dari fokus pada aspek kinerja, MSI sama sekali tidak mengorbankan kelengkapan fitur serta penampilan. Dengan mengeluarkan uang di bawah Rp 20 juta, Anda memperoleh layar 120Hz, keyboard SteelSeries RGB yang nyaman, speaker bertenaga; dan semua itu dibungkus dalam sebuah perangkat berpenampilan stylish.

MSI GP63 Leopard dibanderol seharga mulai dari Rp 16 juta. Namun tebakan saya, unit hands-on ini dijajakan di harga yang lebih tinggi. Untuk sekarang, produk masih belum tersedia di Indonesia. Jika tidak salah dengar, GP63 Leopard baru akan resmi dipasarkan pada bulan Juni 2018.