30 June 2015

by Yoga Wisesa

Hands-On Oculus Rift Crescent Bay Prototype Bersama AMD Radeon R9 Fury X

Kini setelah hampir seluruh info mengenai headset virtual reality Oculus Rift terungkap, tugas terakhir developer ialah memolesnya agar lebih unggul dari device kompetitor. Satu-satunya model yang paling mendekati tipe konsumen adalah prototype Crescent Bay. Dan kebetulan saya sempat menjajalnya dalam acara peluncuran jajaran GPU AMD Radeon terbaru.

Kehadiran Crescent Bay di acara AMD terkait erat dengan strategi serta konfirmasi kesiapan AMD menghadapi era kebangkitan VR. AMD memang tidak turut serta dalam pengembangan hardware, tetapi berpartisipasi lewat optimalisasi konten. Di ajang tersebut, mereka mengusung kartu grafis Radeon Fury X sebagai reaktor utama yang mentenagai Oculus Rift, dibantu oleh LiquidVR.

LiquidVR adalah sebuah program prakarsa yang ditujukan supaya device VR tetap nyaman serta mampu menyajikan level realisme tinggi, dan menjaga 'keberadaan' Anda di dunia virtual. Keberadaan maksudnya ialah situasi di mana objek dan karakter benar-benar terasa nyata. Presence dapat rusak oleh tingkat latency (keterlambatan antara gerakan dan respons display) tinggi atau grafis berkualitas rendah.

Info menarik: AMD Bawa GPU Radeon Generasi Baru ke Indonesia, Sambut Era Gaming Masa Depan

Bagaimanakah cara LuquidVR tersaji? Dan akankah ia hanya mendukung head-mounted display tipe tertentu? Chief Gaming Scientist AMD, Richard Huddy menerangkan pada saya bahwa LiquidVR memanfaatkan software dan sub-system hardware GPU, dan tidak terbatas pada Oculus saja. Penuturan salah satu kru AMD memberi indikasi bahwa ia juga mengagumi kemampuan Vive, meskipun enggan berkomentar soal siapa yang lebih baik.

Jika dikomparasi dari penampilan, unit Crescent Bay hampir merepresentasikan versi retail Oculus Rift, minus titik-titik putih yang tersebar di permukaan headset. Bobotnya jauh lebih ringan ringan dibanding Development Kit 1 dan 2, lalu kita tidak perlu lagi menambahkan headphone - Crescent Bay sudah memilikinya. Ia dipamerkan sembari menjalankan software demo. Kesalahan terbesar saya adalah karena terlalu bersemangat, jadi lupa bertanya apa nama aplikasinya.

Pertama-tama Anda harus melepas kacamata terlebih dulu dan melakukan kaliberasi. Sistem kendalinya merupakan perpaduan gerakan kepala dan input periferal controller Xbox 360 (versi retail akan dibundel bersama Xbox One Controller gratis). Tugas saya mudah: mendaki tebing vertikal dengan menggunakan sepasang setang yang ditarik motor listrik. Di posisi tertentu, Anda harus beralih ke palang lain. Trigger kiri gamepad mengatur tangan kiri, dan tombol trigger kanan buat tangan kanan.

Aplikasi ini menantang koordinasi kepala dan jari Anda. Ketika satu tangan terlepas, setang berhenti bergerak. Beberapa tester sebelumnya jatuh ke jurang karena disorientasi. Memang butuh waktu untuk membiasakan diri. Saya bahkan tidak diperkenankan buat berdiri. "Saya tidak jamin bisa menangkap Anda kalau terjatuh," kata seorang staf AMD.

Info menarik: Oculus Rift dan Touch Tampakkan Diri ke Publik, Controller Xbox One Dibundel Gratis

Konten menawarkan pemandangan indah namun menakutkan, lembah di bawah kaki Anda terlihat tidak berujung. Tidak ada lagi tekstur buruk rupa atau objek yang tiba-tiba muncul. Oculus VR memang belum menyingkap spesifikasi teknis Crescent Bay secara resmi, tapi tampaknya device ditopang resolusi 1440p atau boleh jadi lebih tinggi. Gerakan lebih mulus dan latency terbilang rendah, tebakan saya berjalan di 90Hz.

Demo software tersebut diramu dengan apik, tebing-tebing tinggi pencakar langit nan jauh berdiri berjejer di belakang punggung saya, lalu sinar tampak menembus pepohonan ditambah efek dedaunan rontok dalam pendakian. Beberapa menit dari lokasi saya memulai, seekor makhluk (mirip Pteranodon atau Ikran di film Avatar) tiba-tiba menyahut dan terbang.

Sayangnya saya tidak menyelesaikan permainan tersebut sebab sejumlah orang telah mengantre. Jadi saya raih posisi setinggi-tingginya, melihat ke bawah, melepas kedua tombol dan langsung terjun bebas. Pernahkan Anda bermimpi jatuh dari ketinggian? Sensasi dengan Oculus Rift bahkan jauh lebih menakutkan lagi. Bayangkan saja potensi kecanggihan versi retail begitu ia dirilis. Namun ingat, Oculus Rift menuntut sistem ber-hardware mumpuni, seperti unit PC dengan AMD Radeon R9 Fury X untuk demonstrasi itu.

Seandainya tertarik untuk mendalami LiquidVR, AMD sudah menyederhanakan penjelasan mengenai cara kerjanya dalam bentuk video. Bisa disimak di bawah.

Oculus Rift sendiri dijadwalkan hadir pada triwulan pertama 2016.