25 May 2018

by Lukman Azis

Hands-on Smartphone Vivo Apex Concept, Bezel-less yang Sebenarnya dengan In-Display Fingerprint

Layar penuh nyaris tanpa bezel dengan pemindai sidik jari di dalam layar dan kamera depan pop-up

Beberapa waktu lalu Vivo Indonesia mengundang para awak media untuk buka puasa bersama di Sulawesi Restaurant - Mega Kuningan Jakarta.

Nah yang membuat saya begitu antusias adalah karena acara tersebut tak hanya ajang untuk memperkuat silaturahmi saja tapi Vivo juga memamerkan inovasi teknologi terbaru pada smartphone miliknya.

Ya, apalagi kalau bukan smartphone dengan pemindai sidik jari di dalam layar - Vivo X21 Under Display dan smartphone konsep Vivo Apex yang benar-benar nyaris tanpa bezel.

Perlu saya garis bawahi, Vivo hanya 'mempertunjukkan' dan keduanya belum tentu dipasarkan ke Indonesia. Pihak Vivo telah mengatakan bahwa kemungkinannya kecil, terutama Vivo Apex.

Meski begitu, bisa menjajal inovasi teknologi canggih rasanya begitu menyenangkan. Saya memutuskan untuk datang ke kantor Vivo keesokan harinya untuk mengulik lebih jauh.

Baiklah, saya akan memulai dari hands-on Apex concept smartphone. Hands-on Vivo X21 Under Display akan saya buat terpisah.

Desain Vivo Apex

Pandangan pertama melihat tampilan layar penuh Vivo Apex memang sangat mengesankan. Bagaimana tidak, bezel samping kanan dan kiri, serta dahinya sangat tipis, ukurannya hanya 1,8mm. Sementara, bagian dagunya berukuran 4,3mm.

Vivo pun mengklaim bahwa rasio screen-to-body Apex mencapai 98 persen. Layarnya sendiri berjenis OLED dengan ukuran 5,99 inci, resolusi full HD+, dan aspek rasio 18:9.

Hasilnya dimensi Vivo Apex terlihat begitu compact, tidak terasa penuh di tangan. Desainnya sendiri terbuat dari material kaca depan belakang dan bingkai logam.

Namun desain yang terkesan sangat kotak tanpa lekukan di tiap-tiap sudutnya memang sangat tidak ergonomis saat digenggam.

Lalu, kemana beberapa sensor dan kamera depan yang biasa menghiasi bagian atas? Sensor jarak dan cahaya tertanam di bawah layar, sementara kamera selfie tersembunyi dan akan muncul bila saat Anda mengambil foto selfie.

Kamera depannya masih 8-megapixel dan ketika pop up hanya butuh waktu 0,8 detik tapi bunyinya masih terasa agak kasar.

Fitur dan Spesifikasi Vivo Apex

Prototype smartphone Vivo Apex ini telah menggunakan chipset Qualcomm teranyar Snapdragon 845 dengan RAM 6GB dan menggunakan port USB Type-C, spesifikasinya memang sudah seharusnya begitu.

Selain itu, salah satu fitur yang paling futuristik adalah 'half-screen in-display fingerprint scanning technology', di mana kita dapat menyentuh area manapun di separuh bawah layar untuk pemindaian sidik jari, memungkinkan pengalaman yang lebih fleksibel dan intuitif.

Saya sudah mencobanya, proses unlock-nya sangat cepat tapi keamanan masih dipertanyakan. Karena ketika saya mendaftarkan sidik jari saya dan dilanjutkan sidik jari orang lain, keduanya terbaca padahal hanya satu yang didaaftarkan. Tapi hal itu bisa dimaklumi, mengingat unit tersebut masih berupa prototype.

Ada juga fitur pemindaian dual-fingerprint yang membawa level keamanan terbaru, di mana membutuhkan dua orang untuk melakukan otentikasi secara bersamaan. Baik itu teman, pasangan, atau keluarga - fitur ini membantu melindungi data milik kedua pengguna.

Kabarnya Vivo Apex bakal diproduksi massal pada bulan Juni 2018, spesifikasi dan desainnya tentu bisa saja mengalami perubahan. Tapi yang pasti, sangat kecil kemungkinannya masuk Indonesia.

Namun bila Vivo Apex masuk ke tanah air, maka saya yakin perhatian masyarakat pada brand Vivo semakin tinggi, naik kelas yang mungkin sebanding dengan Samsung, LG, ataupun Apple bahkan Nokia - mereka semua punya perangkat flagship yang ditawarkan dan kapan Vivo?