29 January 2015

by Yoga Wisesa

Hemingwrite Ialah Mesin Ketik Para Hipster Sejati

Sambungan internet tanpa cela dan akses ke sosial media tidak selamanya membawa dampak positif bagi kita. Bayangkan, sebuah artikel penting menanti untuk Anda selesaikan. Tapi siapa itu yang membalas komentar kita di Facebook? Oh, ada tweet balik dari kawan lama Anda? Hal-hal seperti ini tak cuma mengalihkan perhatian kita, tapi juga meruntuhkan produktivitas.

Sebuah startup asal Detroit mendapatkan ide menarik demi mengatasi masalah itu. Bukannya membubuhkan beragam konektivitas, mereka memangkas kemampuan yang berpotensi mendistraksi Anda. Dihadirkanlah Hemingwrite, mesin ketik digital anti-gangguan, dibekali berbagai teknologi untuk memanjakan penggunanya. Ia diklaim mengkombinasi kesedarhanaan mesin ketik tradisional dengan kenyamanan di era modern. Bagaimana caranya?

Hemingwrite dirancang untuk kebutuhan mengetik sejati. Ia mengusung sistem keyboard mekanik yang nyaman, dipadu dukungan sinkronisasi serta backup dokumen di cloud, menghilangkan kekhawatiran kita soal penyimpanan file. Mesin ketik retrofuturistic tersebut dibekali sebuah prosesor kata dan baterai tahan lama - dijanjikan bertahan jauh lebih lama dibanding laptop, lebih dari empat minggu.

Agar baterai awet, Hemingwrite memanfaatkan display E-Paper berukuran kurang lebih enam-inci. Desain mesin ketik modern tersebut juga sangat antik, dan kemungkinan besar akan sangat digandrungi para hipster. Ditambah lagi ia tidak terlalu besar, dan mudah dibawa kemana-mana berkat bobotnya yang ringan, cuma 1,8 kilogram. Cara pakainya sungguh simpel, tidak ada persyaratan khusus. Keluarkan Hemmingway dari bungkusnya dan Anda bisa mulai mengetik.

 

Info menarik: Keyboard Atau Mesin Ketik? Dengan Qwerkywriter Anda Bisa Dapatkan Keduanya

 

Perangkat ini tidak memiliki menu setting, toolbar, dan tentu saja tanpa notifikasi sosial media. Anda dapat mem-backspace serta melihat hasil tulisan dengan page up atau page down. Namun Hemmingway tidak mempunyai kemampuan copy dan paste. Tujuannya ialah untuk memaksa Anda terus berkarya. "Jika Anda tak senang dengan hasil tulisannya, silakan tulis kembali - seperti yang dilakukan orang sebelum tahun 1979," tutur developer.

Jangan khawatir, melalui dukungan cloud, pindah dari menulis ke editing tidaklah sulit. Sesudah menyelesaikan draft, tinggal akses dokumen via komputer, dan mulailah merevisi - baik menggunakan Microsoft Word, Evernote maupun Google Docs. Tim menjelaskan, Hemingwrite dimaksudkan untuk menyamai pengalaman mengetik yang dahulu diberikan oleh mesin ketik tua.

Sekitar seminggu lalu, proyek penggalangan dana Hemingwrite di platform crowdfunding Kickstarter sukses. Tim penciptanya belum mengumumkan harga retail. Menurut Mail Online, kemungkinan satu unitnya akan ditawarkan di kisaran US$ 500 di akhir tahun. Daftarkan email Anda di situs resminya untuk memperoleh informasi langsung.

Sumber: Kickstarter.