26 September 2019

by Glenn Kaonang

Huawei Nova 5T Ramaikan Pasar Ponsel Kelas Menengah dengan Sejumlah Fitur Flagship

Empat kamera belakang dan chipset kelas flagship, dengan banderol Rp 6.899.000

Huawei Indonesia baru saja meluncurkan Nova 5T, penawaran teranyarnya di kelas menengah yang ditujukan buat kalangan muda-mudi. Segmentasinya ini menurut saya sudah kelihatan dari penampilan Nova 5T yang tergolong glamor, apalagi dengan dua pilihan warnanya yang mencolok.

Dibanderol Rp 6.899.000, Nova 5T sebenarnya bisa dibilang sudah berada di batas atas kelas mid-range. Meski demikian, fitur dan spesifikasi yang ditawarkannya cukup sepadan, setidaknya di atas kertas.

Kita mulai dari aspek terpenting bagi konsumen saat ini, yaitu kamera. Angka lima pada namanya rupanya juga menjadi penanda bahwa ponsel ini mengemas lima kamera sekaligus; satu di depan, empat di belakang. Di depan, ada kamera 32 megapixel f/2.0 yang siap mengabadikan beragam pose selfie konsumen.

Beralih ke belakang, suguhan utamanya adalah kamera 48 megapixel f/1.8, dengan sensor 1/2 inci bikinan Sony. Tiga sisanya adalah kamera ultra-wide 16 megapixel f/2.2, kamera bokeh (depth sensor) 2 megapixel f/2.4, dan kamera macro 2 megapixel f/2.4 yang sanggup mengunci fokus pada subjek hingga sedekat 4 cm.

Modul-modul kamera tersebut turut didukung oleh mode pemotretan dalam format RAW buat yang gemar menyunting hasil jepretannya secara merinci. Urusan video, Nova 5T siap merekam dalam resolusi maksimal 4K 30 fps, dan ia juga menawarkan mode slow-motion ekstrem di angka 960 fps, tapi dengan resolusi 720p saja.

Terkait spesifikasi, Nova 5T juga cukup memikat. Pada kenyataannya, ia merupakan anggota seri Nova pertama yang menggunakan chipset kelas flagship, yakni Kirin 980 yang berarsitektur 7 nm dan dibekali sepasang NPU (neural processing unit) untuk menggenjot kinerja fitur-fitur berbasis AI. Melengkapi chipset tersebut adalah RAM 8 GB serta storage internal 128 GB.

Sesuai dengan target pasarnya, Huawei tidak lupa menyematkan fitur khusus untuk keperluan gaming. Fitur yang dimaksud adalah GPU Turbo 3.0, yang pada dasarnya merupakan optimasi kinerja chip grafis agar konsumsi energinya tidak terlalu tinggi selagi masih bisa menyuguhkan sesi bermain yang mulus. Huawei bilang sejauh ini sudah ada 25 game populer yang dapat dimainkan dengan mengaktifkan fitur ini.

Agar lebih maksimal lagi, Huawei juga merancang Nova 5T supaya kompatibel dengan aksesori gamepad model snap-on secara seamless. Gamepad-nya ini cuma berada di satu sisi saja, akan tetapi jumlah tombolnya ada enam di samping sebuah joystick analog.

Layar Nova 5T yang mengadopsi model hole punch sendiri menggunakan panel 6,26 inci beresolusi 2340 x 1080 pixel. Tidak ada sensor sidik jari di baliknya, Huawei justru memilih untuk mengintegrasikannya pada tombol power Nova 5T. Mungkin itu juga yang menjelaskan mengapa tubuhnya begitu tipis di angka 7,87 mm, sedangkan bobotnya berkisar 174 gram.

Meski tipis, unit baterainya ternyata masih cukup berisi: 3.750 mAh, lengkap dengan dukungan teknologi fast charging 22,5 W yang diklaim dapat mengisi 50% kapasitasnya dalam waktu 30 menit saja. Catatan terakhir, Huawei Indonesia juga memastikan kalau Nova 5T bakal kebagian jatah akses ke beragam layanan Google, termasuk halnya Google Play Store, yang berarti nasibnya berbeda dari Huawei Mate 30 dan 30 Pro di pasar internasional.

Jadi seperti yang saya bilang tadi, harga jual nyaris 7 juta rupiah itu cukup sepadan dengan apa yang ditawarkan. Agar lebih menarik lagi, Huawei Indonesia rupanya juga mengadakan program pre-order dengan sejumlah bonus: Huawei Band 3, Huawei Freelace, dan charger mobil berteknologi fast charging.

Huawei bilang nilai bonusnya ini mencapai sekitar 2,6 juta rupiah, sedangkan program pre-order-nya sendiri berlangsung mulai 26 September sampai 2 Oktober mendatang, baik secara online melalui JD.id, atau secara offline melalui Huawei Experience Shop dan sejumlah mitra ritel Huawei lainnya. Program trade-in (tukar tambah) juga tersedia bagi yang berminat.