15 November 2019

by Dimas Galih W.

Huawei Resmikan Mate 30 Pro di Indonesia, Tanpa Google Mobile Service!

Lalu bagiamana dengan aplikasi yang butuh GMS seperti Ojek Online dan game?

Perang ekonomi antara Amerika dan Tiongkok memang selalu membuahkan korban. Kali ini, yang menjadi korban adalah Huawei, di mana pemerintah Amerika melarang perusahaan di negaranya untuk berhubungan dengan Huawei. Imbasnya? Sistem operasi Android yang digunakan di sebagian besar smartphone pun menjadi tidak lengkap saat digunakan di perangkat Huawei.

Sistem operasi Android selalu saja digabungkan dengan Google Mobile Service (GMS). GMS ini sendiri merupakan serangkaian aplikasi dan API buatan Google yang membuat sistem operasi Android dapat berjalan dengan mulus seperti saat ini. Aplikasi tersebut seperti Chrome, Youtube, Map, Play Store, dan lain sebagainya.

Korban pertama dari smartphone dengan sistem operasi Android yang tidak dilengkapi dengan GMS adalah Huawei Mate 30 Pro (Baca Review-nya di sini). Pada tanggal 14 November 2019, Huawei resmi menjual perangkat Mate 30 Pro di Indonesia. Acara peluncurannya diadakan pada Ice Palace Lotte Shopping Avenue di Jakarta.

Untuk perangkat flagship, Huawei selalu memberikan pengalaman mengambil foto dan video dengan kameranya yang selalu diapresiasi oleh banyak pihak. Kali ini, Huawei menambahkan cukup banyak fitur pada sisi kameranya. Salah satunya adalah video slo-mo dengan 7680 fps, kamera dengan resolusi 40 MP, ISO yang mencapai 51.200, dan masih banyak lagi.

Dari sisi performa, Mate 30 Pro juga membawa cip terbaru dari HiSilicon, yaitu Kirin 990 yang digadang merupakan paling kencang dari Huawei. Spesifikasi lengkapnya adalah sebagai berikut

Huawei Mate 30 Pro
SoCHiSilicon Kirin 990
CPU2x2.86 GHz Cortex-A76 + 2x2.09 GHz Cortex-A76 + 4x1.86 GHz Cortex-A55
GPUMali-G76 MP16
RAM8 GB
Internal256 GB
Layar6,53 inci OLED 2400 x 11176 Gorilla Glass 6
Dimensi158.1 x 73.1 x 8.8 mm
Bobot198 gram
Baterai4500 mAh
Kamera40MP, 40 MP Wide, 8 MP Tele, 3D depth, 32 MP selfie
OSAndroid Pie 9 EMUI non GMS

Huawei menjual Mate 30 Pro dengan sistem pre order. Dalam masa pre order ini, Huawei pun juga memberikan kelas untuk memberitahukan kepada para pembeli cara menggunakan perangkat mereka yang tidak memiliki GMS. Pihak Huawei pun mengklaim bahwa perangkat dengan harga Rp. 12.499.000 ini masih diminati oleh para pelanggannya.

Tanpa GMS: Nasib Aplikasi?

Saat ditanyakan pada sesi tanya jawab eksklusif, saya tentu saja menitikberatkan pada pertanyaan seputar GMS. Hal tersebut karena GMS memastikan semua aplikasi untuk Android dapat berjalan pada sebuah smartphone. Dan hal tersebut meliputi aplikasi yang kita gunakan setiap harinya, termasuk aplikasi ojek daring.

Deputy Country Director Huawei Device Indonesia, Lo Khing Seng, mengatakan bahwa perangkat Huawei Mate 30 Pro menggunakan Huawei Mobile Service. HMS ini sendiri setiap hari dikembangkan dan Huawei juga mengambil langkah dengan mendekatkan diri kepada para developer aplikasi di Indonesia.

Dengan menggunakan HMS, masih banyak aplikasi yang dapat dijalankan, namun memang tidak lengkap. Seperti misalnya aplikasi ojek daring yang masih bisa melakukan pemesanan, namun peta dengan posisi pengemudi ojek belum dapat berjalan. Huawei pun juga mengklaim bahwa beberapa aplikasi buatan Google seperti Chrome dan Map dapat dijalankan.

Beberapa aplikasi memang tidak bisa dijalankan, contohnya adalah Youtube. Namun, Youtube tersebut masih bisa dijalankan melalui Chrome. Dan masih banyak lagi produk Google yang dapat dijalankan melalui browser internet.

Saya juga menanyakan bagaimana dengan rooting dan side loading dari GMS. Pihak Huawei mengatakan bahwa segala hal yang membutuhkan rooting sudah pasti menghanguskan garansi. Akan tetapi, jika side loading tidak memerlukan akses root, maka mereka tidak bisa melarang para penggunanya untuk melakukan hal tersebut.

Contoh Hasil Kamera

Hasil kamera yang memukau memang membuat saya ingin mencoba Huawei Mate 30 Pro. Tentu saja, saya juga menunggu perangkat ini mampir ke meja pengujian Dailysocial agar bisa diuji lebih lanjut. Tanpa harus berlama lagi, berikut adalah contoh hasil foto dari Huawei Mate 30 Pro

Lalu bagaimana dengan video slo-mo dengan 7680 fps? Berikut adalah contohnya. Sayang memang, hasilnya tidak terlalu tajam karena kurangnya cahaya pada ruangan experience.