11 February 2020

by Yoga Wisesa

IBM Resmi Pilih Slack Sebagai Platform Komunikasi Bagi 350 Ribu Karyawannya

Menurut CEO Stewart Butterfield, diadopsinya Slack secara resmi oleh IBM menunjukkan kesiapan platform mereka untuk mendukung organisasi-organisasi terbesar di dunia.

Slack awalnya dikembangkan sebagai perkakas internal Tiny Spark (nama developer saat itu) untuk membantu mereka menggarap game MMO berbasis web. Hampir tujuh tahun setelah meluncur, fitur Slack terus bertambah - satu contohnya adalah integrasi dengan Microsoft Office 365. Lalu di tahun 2018, pihak pengembang sempat mengungkap rencana mengakuisisi HipChat dan Stride buatan Atlassian Corp.

Tak lama sejak tersedia hingga hari ini, Slack merupakan platform instant messaging favorit tim DailySocial yang tersebar di beberapa daerah di Indonesia. Dan berdasarkan laporan Business Insider, Slack ternyata juga menjadi layanan komunikasi resmi pilihan raksasa teknologi IBM dan 350 ribu lebih karyawannya. Angka ini menunjukkan kemenangan Slack atas Microsoft Teams yang diluncurkan perusahaan asal Redmond itu untuk menyainginya.

Kabarnya, IBM sudah cukup lama bereksperimen dengan Slack dan akhirnya layanan meluncur buat seluruh staf. Tim internal IBM sendiri mengungkapkan bahwa mereka telah mulai menggunakan Slack sejak tahun 2014. CEO Stewart Butterfield menyampaikan, diadopsinya Slack secara formal oleh IBM menunjukkan kesiapan platform mereka untuk mendukung organisasi-organisasi terbesar di dunia. IBM dianggap sebagai brand 'berskala maksimal' yang Slack sanggup layani.

Melalui peluncuran Slack secara masif pada karyawan, IBM resmi menjadi pelanggan Slack Technologies paling besar - terlepas dari kolaborasi antara kedua perusahaan yang sudah berjalan selama beberapa tahun. Saat artikel ini ditulis, belum diketahui apakah IBM memberikan versi berbayar untuk semua staf atau kombinasi antara keanggotaan premium dan gratis.

Dalam pernyataan terpisah kepada The Verge, Slack Technologies menyampaikan bahwa layanan mereka dimanfaatkan oleh lebih dari 300 ribu staf IBM. Angka ini menunjukkan peningkatan secara signifikan dari tahun 2019 (waktu itu dengan 165 ribu pengguna di bawah payung IBM) tak lama setelah developer menyediakan opsi Enterprise Grid. Keputusan IBM memilih buat menggandeng Slack dilakukan beberapa minggu sesudah Microsoft menayangkan iklan televisi perdana Teams.

Harus diakui, pertumbuhan Microsoft Teams memang mengesankan. Dalam dua tahun, platform kolaborasi ini berhasil menyusul jumlah user Slack. Teams kini dipakai oleh 20 juta pengguna aktif setiap hari, dibanding Slack dengan 12 juta user-nya. Tentu saja kompetisi antara kedua layanan tidak bisa dikatakan seimbang. Microsoft membundel Teams bersama keanggotaan Office 365, sementara itu Slack ialah platform berbayar terpisah.

Kondisi ini memang membuat Teams jadi pilihan tepat bagi beberapa tipe bisnis. Meski begitu, Slack tetap menjadi layanan idola sektor wiraswasta pemula hingga kelas menengah serta pemain startup yang lebih mengandalkan Google G Suite ketimbang Word, Excel dan Outlook.

Via The Verge.