2 November 2018

by Glenn Kaonang

WhatsApp Bakal Mulai Menampilkan Iklan Lewat Fitur Status-nya

Bakal menjadi taktik monetisasi utamanya ke depannya

2016 merupakan tahun penting buat WhatsApp. Pasalnya, di awal tahun tersebut WhatsApp resmi menjadi aplikasi gratis, setelah sebelumnya menarik tarif berlangganan kepada para konsumennya. Sontak jumlah penggunanya bertambah drastis, sampai akhirnya sekarang menjadi aplikasi pesan instan terpopuler sejagat raya.

Pergantian model bisnis ini tentu saja memunculkan pertanyaan: "Lalu dari mana WhatsApp mendapatkan uang?" Sebagai sang empunya, Facebook tentu ingin aset besarnya ini bisa menghasilkan pemasukan ekstra, apalagi mengingat dana akuisisi yang mereka gelontorkan mencapai angka $16 miliar.

Pertanyaan tersebut akhirnya terjawab. Melalui wawancara dengan The Economic Times, Chris Daniels selaku Vice President WhatsApp menyingkap rencana mereka untuk mulai menampilkan iklan melalui fitur WhatsApp Status yang dirilis tahun lalu.

Iklan di Status ini bakal menjadi taktik monetisasi utama WhatsApp ke depannya, sekaligus membuka peluang bagi pemilik bisnis untuk menjangkau lebih banyak konsumen. Kapan pastinya iklan di WhatsApp Status ini akan muncul masih belum bisa dipastikan.

Satu hal yang pasti, keputusan ini menyalahi visi awal yang ditetapkan oleh para pendiri WhatsApp, yang berkomitmen untuk tidak berjualan iklan, bahkan sampai aplikasinya digratiskan dua tahun lalu.

Ini juga yang menjadi alasan mengapa Brian Acton, salah satu pendiri WhatsApp, memutuskan untuk minggat dan sempat membuat heboh dengan tagar #DeleteFacebook pada bulan Maret lalu, seperti yang ia ungkapkan sendiri kepada Forbes. Diakuisisi Facebook merupakan suatu pencapaian besar, tapi di saat yang sama juga berarti kompromi terhadap komitmen.

Via: The Verge.