23 December 2015

by Yoga Wisesa

Ilmuwan MIT Ciptakan Alat 'X-Ray Vision'

Teknologi bernama RF-Capture ini memiliki cara kerja mirip kamera, memanfaatkan sinyal wireless yang dipantulkan ke target.

Di kisah-kisah fiksi ilmiah dan superhero, X-ray vision adalah sebuah kemampuan untuk melihat menembus objek. Salah satu karakter terkenal yang memilikinya ialah Superman. Meski dinamai penglihatan X-ray, ia tidak benar-benar menggunakan radiasi sinar X. Dan menariknya, kapabilitas ini akan jadi kenyataan melalui kreasi para peneliti di Massachusetts Institute of Technology.

Setelah menjalani waktu pengembangan selama lebih dari dua tahun, tim Computer Science and Artificial Intelligence Lab (belum lama merilis toolLaMem) dari MIT mengungkap RF-Capture, yaitu teknologi yang mampu mendeteksi 'pantulan' tubuh manusia, dapat melihat siluet seseorang di belakang tembok. Tak cuma itu, ia sanggup menebak lokasi serta identitas Anda dari jarak jauh.

Fadel Adib sebagai salah satu anggota tim riset menjelaskan bahwa cara kerja RF-Capture mirip kamera, tapi ia bukanlah kamera. RF-Capture sejatinya merupakan sensor untuk memonitor manusia, dan perangkat bisa dikendalikan cukup dengan menunjuk sasaran. Berbeda dari proyek eksperimen standard, para ilmuwan memiliki agenda buat memasarkan kreasi mereka itu, dan kabarnya sedang dalam proses mendirikan perusahaan spin off bernama Emerald.

RF-Capture bekerja dengan mengirimkan sinyal nirkabel yang mampu melewati tembok dan memantul dari tubuh individu, untuk kembali ke device. Radiasinya 1/10.000 kali lebih kecil dari telepon seluler. Melalui refleksi tersebut, perangkat bisa menangkap siluet. Buat membedakan masing-masing orang (pada dasarnya mempunyai pola serupa), CSAIL turut mengembangkan algoritma khusus.

Berkatnya, sistem dapat mempelajari tiap-tiap gerakan, menyambungkannya ke pantulan orang, lalu menyulamnya jadi satu siluet konsisten yang utuh. Perangkat menampilkan hasil secara real-time di layar, ditandai lewat zona-zona berwarna-warni, tak jauh berbeda dari pola suhu tubuh manusia.

Terlepas dari pro kontra mengenai perihal privasi, penemuan canggih itu membuka potensi pemanfaatan RF-Capture di berbagai industri. Ambil contohnya produksi film, di mana device dapat digunakan untuk motion capture tanpa perlu menempelkan sensor ke tubuh aktor. Kemudian di bidang gaming, pemain bisa berinteraksi ke platform permainan serta mengendalikan karakter dari ruang berbeda.

Emerald rencananya akan didirikan dan mulai beroperasi tahun depan, dengan agenda memasarkan device pada awal 2017. Kabar baiknya lagi, harga produk tergolong cukup terjangkau. CSAIL memperkirakan, device hanya dibaderol di kisaran US$ 250 sampai US$ 300.

Via PC World & Mass Live. Sumber: CSAIL.MIT.edu.