1. Startup

AturDuit Kini Jadi Nama Andalan iMoney Indonesia (UPDATE)

Entah apa yang terjadi, perubahan nama (rebranding) dari para pelaku startup seakan sedang tren saat ini. Sebut saja seperti DapurMasak, Spavista, hingga aplikasi CERI yang secara inisiatif mengubah total namanya dengan alasan masing-masing. Langkah yang sama ternyata juga baru saja diikuti oleh iMoney Indonesia. Platform pembanding produk perbankan ini telah mengumumkan secara resmi telah berganti nama menjadi AturDuit.

Secara keseluruhan, AturDuit tak merubah seluruh layanan yang diusung oleh iMoney Indonesia sejak awal. Menurut keterangan resmi dari berita pers yang kami peroleh, nama AturDuit dipilih karena sifat namanya yang generik dan mudah dilafalkan oleh pengguna Indonesia. Hal ini dianggapnya sesuai dengan misi AturDuit yang menargetkan pertumbuhan jangkauan layanan yang signifikan di seluruh wilayah Indonesia.

Meskipun tidak secara langsung berkompetisi, sebelumnya sudah ada NgaturDuit yang fokus di sistem manajemen uang dan investasi. Kemiripan nama antara AturDuit dan NgaturDuit bisa menjadi kerancuan di masa depan mengingat keduanya sama-sama bergerak di bidang finansial, meskipun tentu ada langkah hukum yang bisa diajukan. Di bidang e-commerce misalnya, kita mengenal Blandja yang diusung oleh BNI dan Blanja yang merupakan joint venture Telkom dan eBay. Masing-masing tetap berjalan sendiri-sendiri.

Rebranding AturDuit ini diklaim juga membawa pembaruan dari segi keamanan layanan. Sebagai situs pembanding produk keuangan yang juga menyediakan fasilitas permohonan aplikasi secara online, isu keamanan data menjadi perhatian utama demi membawa layanan yang prima. Dijelaskan, AturDuit kini mengusung awalan URL yang lebih aman dengan mengusung alamat “https”, sebelumnya pada iMoney masih memakai awalan “http”.

Menariknya, AturDuit menjadi satu-satunya “cabang” dari iMoney Group yang melakukan perubahan nama dalam menjalankan bisnisnya di Asia. iMoney Group sendiri telah berada di lima negara di Asia seperti Malaysia, Singapura, Filipina, Thailand, dan Hong Kong. Walau belum ada keterangan pasti, kebijakan yang dilakukan oleh iMoney Indonesia ini bisa jadi sengaja dijalankan untuk memacu performa iMoney Indonesia yang mungkin masih belum semaju iMoney di negara tetangga.

Platform online pembanding produk keuangan sendiri di Indonesia masih merupakan platform yang masih baru bagi pengguna, namun perkembangannya sendiri menunjukkan pertumbuhan yang cukup baik, dengan mulai diisi oleh satu per satu situs serupa yang menawarkan keunggulan masing-masing, seperti misalnya saja KreditGogo, HaloMoney, dan lain sebagainya.

Dengan mengusung nama baru dan dilingkupi oleh banyak kompetitor, rasanya bukan hal yang tak mungkin jika di masa mendatang, persaingan antar platform ini akan semakin ketat di Indonesia. Hal ini tentu seiring dengan produk kredit perbankan yang terus digalakkan di tengah masyarakat. Secara khusus, iMoney Group sendiri mencatat pada tahun 2013 kemarin telah sukses menghasilkan sekitar Rp 4,4 miliar untuk kredit rumah, 65.000 pengajuan kartu kredit dan pinjaman pribadi, serta menjalin kemitraan dengan 50 lembaga finansial yang tersebar di enam negara.

Update: ditambahkan paragraf yang membahas soal kemiripan penamaan antara AturDuit dan NgaturDuit.

Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again

Sign up for our
newsletter

Subscribe Newsletter
Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again