Transaksi Bisnis di Industri Game Kuartal 1 2021 Tembus US$25 Miliar

Kontribusi terbesar datang dari transaksi merger dan akuisisi

Momentum yang didapatkan oleh industri gaming pada 2020 tampaknya msaih berlanjut pada tahun 2021. Buktinya, nilai keseluruhan transaksi bisnis yang ditandatangani selama Q1 2021 justru lebih besar jika dibandingkan total transaksi bisnis sepanjang 2020.

Menurut data dari InvestGame, sepanjang 2021, ada 249 transaksi bisnis yang telah ditandatangani. Total nilai transaksi tersebut mencapai US$25 miliar. Selain itu, juga ada 31 transaksi bisnis yang sudah diumumkan tapi belum disahkan. Total nilai transaksi tersebut adalah US$14 miliar. Jadi secara total, keseluruhan nilai transaksi bisnis di industri game sepanjang 2021 mencapai US$39 miliar.

Transaksi bisnis yang sudah ditangatangani pada tahun ini beragam, mulai dari investasi, merger dan akuisisi, sampai IPO. Berikut penjelasan tentang kontribusi dari masing-masing jenis transaksi.

Merger dan Akuisisi

Segmen merger dan akuisisi (M&A) memberikan kontribusi terbesar pada total nilai transaksi bisnis di industri game pada Q1 2021. Secara keseluruhan, ada 52 transaksi M&A yang telah disahkan. Sementara total nilai transaksi itu adalah US$14,3. Kebanyakan transaksi M&A terjadi di sektor PC dan konsol. Sebanyak 26 transaksi, atau setengah dari total deals, merupakan transaksi di sektor PC dan konsol. Sementara itu, sektor mobile memberikan kontribusi sebesar 23% dari total transaksi atau sekitar 12 deals.

Pembagian total investasi pada Q1 2021. | Sumber: Mobile Marketing Reads

Salah satu transaksi M&A terbesar pada Q1 2020 adalah akuisisi Moonton oleh ByteDance. Perusahaan induk TikTok itu rela mengeluarkan US$4 miliar untuk mengakuisisi developer Mobile Legends. Selain akuisisi Moonton, pada Maret 2021, regulator Uni Eropa juga sudah menyetujui akuisisi Bethesda oleh Microsoft, yang nilainya mencapai US$7,5 miliar, menurut laporan Mobile Marketing Reads.

EA menjadi perusahaan lain yang punya peran besar dalam mendorong total nilai transaksi bisnis pada Q1 2021. Pasalnya, pada Februari 2021, mereka mengakuisisi dua perusahaan game sekaligus. Pertama, mereka menghabiskan US$1,2 miliar untuk mendapatkan Codemaster, developer asal Inggris yang dikenal dengan berbagai game racing mereka. Kedua, mereka mengakuisisi Glu Mobile senilai US$2,1 miliar. Transaksi bernilai besar lain yang terjadi pada Q1 2021 adalah merger antara Embracer Group dengan EasyBrain. Transaksi itu bernilai US$765 juta.

Public Offerings

Sementara itu, di segmen public offerings -- yang mencakup IPO, PIPE (Private Investment in Public Equity), fixed income, dan lain sebagainya -- ada 21 transaksi bernilai US$2,7 miliar yang telah ditandatangani. Di segmen ini, IPO memberikan kontribusi paling besar, lebih dari 50% dari total nilai transaksi. Memang, selama 3 bulan pertama dari 2021, ada 7 perusahaan game yang melakukan iPO.

Playtika melakukan IPO pada Januari 2021. Ketika itu, mereka sukses mengumpulkan US$1,88 miliar. Playtika merupakan perusahaan asal Israel yang fokus untuk membuat game dengan model bisnis free-to-play. Per tahun ini, mereka memiliki 35 juta pemain aktif. Perusahaan lain yang melakukan IPO pada Q1 2021 adalah Roblox. Saat mereka IPO pada Maret 2021, nilai pasar perusahaan game itu mencapai US$38 miliar. Di Q1, Krafton juga telah mengajukan izin untuk melakukan IPO.

Jumlah dan nilai transaksi di segmen public offerings. | Sumber: Mobile Marketing Reads

Perusahaan lain yang IPO-nya menjadi sorotan adalah AppLovin. Dengan nilai saham US$80 per lembar, AppLovin berhasil mendapatkan US$2 miliar saat IPO. Memang, mereka bukan developer game. Namun, mereka punya visi untuk mengembangkan ekosistem aplikasi mobile. Salah satu caranya adalah dengan membantu developer untuk merilis, menganalisa, dan memonetisasi aplikasi buatan mereka melalui platform marketing, iklan, dan analitik mereka.

Investasi Venture Capital dan Korporat

Kegiatan investasi di industri game juga mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan pada Q1 2021. Selama 3 bulan, ada 87 transaksi yang ditandatangani. Sementara total nilai investasi tersebut mencapai US$2,2 miliar, naik 235% jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu.

Salah satu perusahaan yang berhasil mendapatkan investasi besar pada Q1 2021 adalah Roblox. Pada Januari 2021, perusahaan itu memperoleh kucuran dana sebesar US$520 juta. Dengan dana investasi tersebut, nilai perusahaan Roblox mencapai US$29,5 miliar. Pada Maret 2021, Rec Room berhasil mendapatkan investasi sebesar US$100 juta dan satu bulan setelahnya, pada April 2021, Epic Games mendapatkan kucuran dana segar sebesar US$1 miliar. Setelah mendapatkan investasi, valuasi Rec Room mencapai US$1,25 miliar, sementara valuasi Epic Games menembus US$28,7 miliar.

Jumlah dan nilai investasi dari VC dan korporat. | Sumber: Mobile Marketing Reads

Sementara itu, total nilai investasi dari venture capital (VC) sepanjang Q1 2021 mencapai US$226 juta. Jumlah deals yang ditandatangani adalah 45 transaksi, yang terdiri dari 35 pendanaan tahap Seed dan 10 pendanaan Seri A. Dari US$226 juta, lebih dari 55% dari dana tersebut masuk ke pendanaan tahap awal. Nilai investasi rata-rata dari pendanaan tahap awal pada Q1 2021 adalah US$4,7 juta, naik 120% jika dibandingkan dengan Q1 2020. Sementara nilai investasi rata-rata untuk pendanaan Seri A mencapai 11,8 juta, naik 25% dari tahun lalu.

Dream Games merupakan salah satu perusahaan game yang mendapatkan investasi dengan nilai yang cukup signifikan. Pada Maret 2021, perusahaan asal Istanbul itu mendapatkan investasi Seri A senilai US$50 juta. Selama ini, Dream Games selalu fokus pada puzzle game. Namun, dengan modal segar ini, mereka berencana untuk membuat game dengan genre lain. Perusahaan lain yang mendapatkan modal cukup besar adalah Theorycraft, yang berhasil mengumpulkan US$37,5 juta. Menariknya, perusahaan ini baru berdiri selama lima bulan ketika mereka mendapatkan pendanaan itu. Tak hanya itu, mereka juga hanya terdiri dari enam orang. Namun, tampaknya para investor percaya pada mereka karena mereka pernah bekerja di Riot Games.