1. Startup

Infonesia dan Rencana Menjadi "Knowledge Sharing Platform" di Indonesia

Telah mendapatkan "seed funding" dari 500 Startups sebelum produk diluncurkan, bekerja sama dengan MUI selama bulan Ramadhan

Indonesia telah menjadi pasar yang menguntungkan bukan hanya untuk layanan e-commerce namun juga platform media sosial. Facebook, Instagram, dan Twitter, merupakan media sosial internasional yang digemari dan memiliki jumlah pengguna besar di Indonesia. Melihat tren tersebut, hadir Infonesia, startup lokal terkini yang mencoba untuk menjadi enabler dari semua platform media sosial dan menyasar pengguna yang memiliki pengikut dalam jumlah yang cukup banyak di akun media sosial.

Didirikan Ihsan Fadlur Rahman selaku CEO, Infonesia yang merupakan knowledge sharing platform, mengklaim memiliki model bisnis yang berbeda, bukan hanya memberikan keuntungan bagi pemberi jawaban (responden) namun juga kepada mereka yang bertanya dengan menerapkan sistem berbayar.

“Usai melanjutkan studi saya di luar negeri, saya tertarik dengan fenomena yang ada di Indonesia, yaitu besarnya rasa ingin tahu masyarakat Indonesia terhadap isu politik, gaya hidup hingga selebriti. Saya pun tertarik untuk membuat suatu media yang mengedepankan suara sebagai platform tanya jawab di Indonesia,” kata Ihsan.

Bukan sekedar platform tanya jawab biasa

Sekilas layanan yang ditawarkan oleh Infonesia serupa dengan Quora, Ask.fm, atau produk lokal Selasar. Namun dengan fokus kepada suara, Infonesia diharapkan memberikan sense personalisasi yang lebih original bagi responden kepada penanya dan penguping (pendengar).

“Selain memberi respon secara gratis, pengguna juga berhak memberikan respon berbayar menggunakan Virtual Diamond Infonesia yang memiliki nilai konversi ke Rupiah. Penanya yang berhasil mendapatkan responden berbayar, dapat mengundang pengguna lain untuk menjadi pendengar (penguping) hanya dengan membayar 1 diamond (senilai Rp.1000). Nantinya responden dan penanya akan mendapatkan persentasi dari total pemasukan yang diterima dari penguping tersebut,” kata Ihsan.

Waktu yang diberikan kepada responden untuk menjawab dalam bentuk suara adalah dengan durasi maksimum 60 detik. Responden berhak memilih pertanyaan yang ingin dijawab dari penanya. Jika pertanyaan dihiraukan oleh responden dalam waktu dua hari, penanya berhak mendapatkan Virtual Diamond tersebut kembali.

Dipercaya 500 Startups

Saat ini Infonesia telah mendapatkan seed funding dari 500 Startups. Yang menarik pendanaan awal ini didapatkan Infonesia jauh sebelum produk diluncurkan. Tim Infonesia yang dibangun Ihsan menjadi salah satu modal yang ditawarkan kepada venture capital asing.

“Sebelum meluncurkan produk Infonesia, saya telah melakukan pendekatan dengan 70 venture capital asing. Dari semua VC tersebut yang kemudian tertarik untuk memberikan modal awal adalah 500 Startups. Mereka nampaknya tertarik karena selama ini belum berinvestasi kepada startup seperti Infonesia yang belum memiliki produk,” kata Ihsan.

Kini. setelah Infonesia telah meluncurkan aplikasi mobile versi Android, pendanaan dari 500 Startups akan digunakan untuk melakukan promosi, edukasi menyeluruh kepada pengguna tentang Infonesia, menambah jumlah engineer, sekaligus menambah jumlah responden yang ada.

“Untuk ke depannya saya juga berharap Infonesia bisa menjadi produk yang stabil dan menguntungkan dengan bisnis model yang ada. Meskipun langkah awal kami merangkul banyak selebriti menjadi responden, kami juga berencana untuk menambah jumlah responden dari kalangan bisnis, hingga teknologi,” kata Ihsan.

Selama bulan Ramadan mendatang, Infonesia telah bekerja sama dengan MUI menghadirkan ulama untuk menjadi responden dalam platform tanya jawab di Infonesia.

Application Information Will Show Up Here
Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again

Sign up for our
newsletter

Subscribe Newsletter
Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again