30 June 2016

by Yoga Wisesa

Ini Dia 10 'Hukum' Pengembangan AI Versi CEO Microsoft Satya Nadella

"Kecerdasan buatan harus didesain untuk membantu kemanusiaan, serta bisa menghargai kebebasan manusia."

Hanya dalam satu hari saja, Twitter mengubah kecerdasan buatan kreasi Microsoft yang tidak berdosa menjadi mimpi buruk. Dengan mempelajari percakapan di sosial media, chatbot bernama Tay itu tak lama mulai melontarkan tweet-tweet kontroversial. Microsoft akhirnya menonaktifkannya, tapi jangan dikira hal ini menghentikan upaya mereka mendalami bidang AI.

Faktanya, kita sudah lama menggunakan versi kasar dari kecerdasan buatan, dan tema ini juga menjadi perhatian para raksasa teknologi. Melalui sebuah esai di Slate, CEO Microsoft Satya Nadella menjabarkan 10 ketentuan wajib yang sebaiknya dijadikan panduan pembuatan AI, serta turut membahas 'Tiga Hukum Robot' karya penulis fiksi ilmiah legendaris Isaac Asimov dan tulisan Bill Gates di tahun 1995, Internet Tidal Wave.

Esai tersebut diungkap di tengah perdebatan mengenai apakah AI bisa menjadi ancaman sekelas 'Terminator' terhadap manusia di masa depan. Belum lama ini saja, sang fisikawan terkenal Stephen Hawking mengingatkan kita mengenai ancaman 'perlombaan senjata' berbekal AI yang dilakukan negara-negara maju.

Namun bertolak belakang dari hal itu, Nadella berkeinginan agar manusia dan mesin bisa bekerja sama untuk memerangi penyakit dan kemiskinan. Jadi apa saja hukum dalam pengembangan AI versi CEO Microsoft? Ini dia:

  • AI harus didesain untuk membantu kemanusiaan, serta menghargai kebebasan manusia.
  • AI harus transparan, di mana kita perlu mengetahui bagaimana teknologi bekerja dan apa saja aturannya.
  • AI harus memaksimalkan efisiensi tanpa menghancurkan martabat manusia, dengan turut melestarikan budaya serta menghargai kemajemukan.
  • AI harus dirancang agar dapat menjaga privasi secara pintar.
  • AI harus memiliki algoritma yang dipertanggungjawabkan, sehingga manusia bisa membatalkannya jika mulai membahayakan.
  • AI harus dijaga dari berprasangka agar tidak ada diskriminasi.

Namun dalam pemanfaatan kecerdasaan buatan, terdapat rambu-rambu yang juga harus diikuti oleh manusia:

  • Empati: keadaan mental ini sangat sulit ditiru oleh robot, dan akan sangat berharga dalam interaksi manusia dan mesin.
  • Edukasi: Nadella percaya dengan lebih banyak investasi pada pendidikan, manusia akan dapat mencapai tingkat pemikiran yang lebih tinggi serta menciptakan inovasi yang saat ini belum kita pahami.
  • Kreativitas: merupakan salah satu kemampuan unggulan manusia yang tidak bisa ditiru oleh mesin. Keberadaan AI memperkaya serta menyempurnakan kreativitas.
  • Keputusan dan tanggung jawab: kita boleh saja menerima hasil analisis dan diagnosis komputer, namun keputusan dan pertanggungjawaban tetap berada di pundak manusia.

Via Geek Wire. Header: Business Insider.