8 March 2016

by Yoga Wisesa

Intel Sedang Garap Headset Augmented Reality?

GM RealSense Achin Bhowmik menolak memberi penjelasan lebih rinci, tetapi ia bilang bahwa Intel mempunyai tradisi dalam menciptakan purwarupa.

Hampir semua orang sudah memahami cara kerja augmented reality, namun tahukah Anda, perkembangan AR didorong dari kecanduan kita pada perangkat bergerak. Di tahun depan, pemasukan dari app augmented reality diperkirakan mencapai US$ 5,2 miliar. Tak heran jika perusahaan-perusahaan ternama mulai menyeriusi bidang ini dan tak ragu melakukan investasi besar-besaran.

Setelah Google dan Microsoft, satu lagi nama raksasa dkabarkan turut ambil bagian di sana. Berdasarkan sumber anonim Wall Street Journal, Intel dilaporkan sedang mengembangkan headset augmented reality berbasis RealSense. Menurut narasumber, inilah teknologi yang membedakan perangkat mereka dari device-device kompetitor. Intel kemungkinan besar akan menawarkan desain ke produsen third-party, dan tidak memasarkannya secara langsung.

Intel memang diketahui pelan-pelan melangkah ke ranah augmented serta virtual reality dengan sejumlah akuisisi. Mereka sudah membeli setidaknya lima perusahaan, terakhir ialah Recon Instruments di bulan Juni 2015. Tim asal Vancouver tersebut terkenal dalam penyediaan goggle Recon Jet untuk pecinta olahraga - sebuah kacamata yang dapat memproyeksikan info jarak atau cuaca langsung ke ruang pandang pengguna.

Sebelumnya, Intel juga berkolaborasi dengan Daqri untuk meramu Smart Helmet: helm canggih khusus keperluan industri yang memberikan kita kemampuan melihat tembus pandang. Ia memanfaatkan sistem pembaca temperatur serta rangkaian sensor pendeteksi bidang 360 derajat. Berkat teknologi ini, Daqri menyajikan overlay informasi mengenai objek, misalnya diagram kabel, skematik rancangan, serta zona-zona yang butuh perbaikan.

Achin Bhowmik selaku general manager RealSense menolak memberi penjelasan lebih rinci, tetapi ia bilang bahwa Intel mempunyai tradisi dalam menciptakan perangkat purwarupa untuk komputer laptop, dan 'mereka harus menggarapnya sendiri sebelum mencoba meyakinkan ekosistemnya'. Di bawah pimpinan CEO Brian Kranich, Intel turut mengeksplorasi fitness tracker, drone sampai perhiasan pintar.

Membahas tentang teknologi yang menjadi dasar device AR mereka, RealSense ditenagai prosesor Intel, terdiri atas kamera infrared, proyektor laser inframerah serta kamera full-HD. Ketika dikombinasikan, ia mampu membaca jarak dan melacak gerakan pengguna. Intel menyediakan dua solusi; yaitu kamera F200 jarak pendek untuk notebook dan PC all-in-one, serta kamera R200 jarak jauh buat tablet dan sejumlah perangkat 2-in-1.

Saya penasaran pendekatan dan fitur apa lagi yang Intel usung supaya headset AR mereka distingtif. Sayangnya, sumber WSJ tidak menyebutkan informasi terkait waktu pengenalan atau peluncuran device.