Intel World Open 2020 Ajang Pembuktian Esports di Jepang

Sebagai ajang pembuka Olimpiade Tokyo 2020, Intel World Open punya peran penting sebagai pembuktian pasar esports Jepang

Olimpiade dengan esports sudah beberapa saat memiliki relasi seperti benci tapi cinta. Pada satu sisi, esports butuh festival olahraga seperti Olimpiade agar mendapatkan pengakuan lebih besar, terutama dari khalayak umum. Pada sisi lain, Olimpiade sebenarnya juga butuh esports agar acaranya tetap relevan terhadap anak muda. Namun dari sisi Olimpiade seakan masih malu tapi mau untuk bisa menganggap esports, karena kekerasan di dalam kebanyakan game esports, yang membuat hanya gameesports olahraga saja yang berpotensi masuk olimpiade.

Tetapi, berbagai pihak tetap berusaha memasukkan esports ke dalam festival olahraga. Beberapa usahanya lewat tingkatan regional seperti Asian Games 2018 dan SEA Games 2019, yang keduanya sudah mempertandingkan esports. Lalu setelah dua festival olahraga tersebut mempertandingkan esports, bagaimana dengan Olimpiade 2020 di Jepang?

Eksibisi Esports di Asian Games 2018 menjadi gerbang pembukan kerja sama komite Olimpiade dengan esports. Sumber: Mineski.net

Sayangnya komite olimpiade masih belum sepenuhnya menerima pertandingan game di dalam festival olahraga terbesar di dunia. Namun demikian, esports tetap hadir di Olimpiade 2020 di Jepang, namun dalam bentuk yang berbeda, yaitu sebuah gelaran pre-event yang bertajuk Intel World Open 2020.

Gelaran tersebut mempertandingkan dua game, yang bisa dibilang cukup 'aman' dari sudut pandang komite Olimpiade, yaitu Street Fighter V dan Rocket League. Acara puncak Intel World Open sendiri akan dimulai tanggal 22-24 Juli, tepat sebelum Olimpiade Tokyo 2020 dimulai pada tanggal 24 Juli 2020 mendatang. Menariknya, kehadiran esports di Olimpiade Tokyo 2020 ini ternyata tidak hanya sekadar menjadi cara agar Olimpiade dan esports bisa jadi saling kenal.

Mengutip kolom opini yang ditulis oleh William Collis di The Japan Times, Intel World Open juga menjadi salah satu cara bagi Jepang untuk menunjukkan posisinya di peta persaingan dunia esports. Anda yang mengikuti esports sejak lama mungkin sedikit banyak sadar akan hal ini. Walau Jepang menjadi salah satu negara dominan di dalam persaingan industri game, namun mereka malah agak ketinggalan jika kita bicara esports.

Salah satu penyebabnya adalah karena ada salah satu hukum di Jepang yang tidak memperkenankan pengembang game menyelenggarakan kompetisi yang memperebutkan sejumlah uang untuk mempromosikan produk mereka.

Dengan hadirnya Japanese Esports Union (JESU) sebagai regulator dan gelaran Intel World Open sebagai pre-event Olimpiade Tokyo 2020, Collis menyebut bahwa acara tersebut jadi teramat penting. Memberi kesempatan bagi Jepang untuk menunjukkan kembali posisinya di peta persaingan industri game lewat esports.

Sumber: Intel World Open Official Site

Kesuksesan Jepang di Intel World Open juga tidak hanya serta merta soal memenangkan kompetisi saja. Dalam ajang dengan nilai investasi jutaan dollar AS, kehadiran penonton, dukungan penggemar, serta peliputan media lokal terhadap gelaran ini juga jadi hal yang tak kalah pentingnya. Karena bagaimanapun, Jepang juga harus membuktkan bahwa pasar esports lokal di sana berpotensi untuk terus tumbuh.

Apalagi pasar esports akan terus tumbuh di masa depan. Tak heran memenangkan pasar esports akan menjadi salah satu hal penting, apalagi bagi negara yang memang punya cerita dalam sejarah perkembangan game seperti Jepang. Intel World Open 2020 bisa menjadi jalan untuk menuju kepada hal tersebut, apalagi dengan mempertandingan salah satu game yang dijagokan Jepang, Street Fighter V.

Sumber Header: Red Bull Esports Official Media