1. Startup

Jika Benar Terjadi, Pembelian Path oleh KakaoTalk Bisa Berdampak Strategis untuk Pasar Indonesia

Path kesulitan melakukan monetisasi di Indonesia, KakaoTalk kesulitan bersaing dengan WhatsApp dan LINE

 

Informasi yang tersebar menyebutkan bahwa KakaoTalk dalam negosiasi serius untuk membeli Path yang didirikan oleh Dave Morin. Sebagai platform private social media yang populer di Indonesia, akuisisi terhadap Path bisa bernilai strategis dalam usaha KakaoTalk mendominasi pasar Indonesia, sesuatu yang masih sulit dilakukannya.

Path

Path baru saja membuka perwakilan di Indonesia dengan merekrut William Tunggaldjaja sebagai Country Manager. Sejauh ini Path masih meraba-raba bagaimana caranya melakukan monetisasi di negara ini, termasuk soal bekerja sama dengan pihak ketiga. Informasi tentang usaha yang ingin ditempuh Path bisa dilihat di wawancara DScussion dengan William.

Saya tidak mengekspektasikan Path Talk akan masuk ke dalam skema penjualan Path karena potensi bisnis Path Talk lebih menarik ketimbang Path itu sendiri. Keputusan menjual Path bisa menjadi cara mudah bagi Morin untuk meninggalkan pasar yang dia tidak familiar. Path, dengan segala fasilitas privatnya, tidak cocok bagi konsumen Amerika Serikat yang sudah merasa cukup dengan Facebook. Hal itu, secara bisnis, bukanlah hal positif bagi Morin.

Baginya, penjualan Path bisa membuatnya lebih fokus membuat produk-produk baru yang lebih menarik perhatian yang syukur-syukur lebih cocok dengan selera Silicon Valley. Baru-baru ini mereka bereksperimen dengan merilis aplikasi selfieKong.

KakaoTalk

Di segmen messaging di Indonesia, KakaoTalk masih ketinggalan jika dibandingkan dengan WhatsApp atau LINE. Pertumbuhan penggunanya cukup stagnan dalam setahun terakhir, meskipun mengklaim telah memiliki 18 juta pengguna (terdaftar) di Indonesia dan cukup agresif menggandeng Plus Account di sektor bisnis. KakaoTalk sendiri sebenarnya "cukup pasrah" dengan kondisi ini dan mencoba fokus melokalkan konten dan memanjakan konsumen loyal.

Kepemilikan Path bisa menjadi amunisi baru bagi KakaoTalk di Indonesia untuk menjaring lebih banyak lagi konsumen loyal, meskipun berkaca dari pengalaman akuisisi Instagram dan WhatsApp oleh Facebook, sebaiknya integrasi sistem antar dua produk dilakukan secara lebih halus.

Hampir dipastikan tidak mungkin jika akan dilakukan penggabungan layanan secara penuh seperti yang dilakukan Google pasca mengakuisisi YouTube atau Blogger beberapa tahun silam. Karena Path Talk tidak masuk dalam skema akuisisi, paling enak adalah mengintegrasikan sistem messaging Path dan KakaoTalk. Tantangan tentu saja mengkonsolidasikan user di antara dua layanan dan bagaimana mensinkronisasi user yang sudah memiliki akun di dua layanan tersebut.

Masuknya Path ke dalam portofolio KakaoTalk, menurut kami, adalah hal baik bagi kedua belah pihak. Path kesulitan mendapatkan traksi di negerinya sendiri dan malah populer di Indonesia yang sulit dimonetisasi, sementara KakaoTalk yang sudah "mentok" dominasinya di Korea ingin memperluas pasarnya di Indonesia karena tak mampu menembus pasar Tiongkok dan Jepang yang telah dikuasai pesaingnya.

Randi Eka Yonida berkontribusi dalam pembuatan artikel ini.

Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again

Sign up for our
newsletter

Subscribe Newsletter
Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again