Jumlah Pengguna EGS Tembus 160 Juta Orang, Pemasukan Brawl Stars Capai US$1 Miliar

Sementara itu, dana divisi gaming Amazon dikabarkan mencapai hampir US$500 juta per tahun

Ada beberapa berita menarik di dunia game pada minggu lalu. Salah satunya, Epic Games mengumumkan bahwa jumlah pengguna EGS (Epic Games Store) pada 2020 telah menembus 160 juta orang. Minggu lalu, Tencent juga menanamkan investasi di studio game Prancis, Dontnod. Sementara itu, Amazon dikabarkan menghabiskan hampir US$500 juta untuk mengoperasikan divisi gaming mereka.

2020, Jumlah Pengguna EGS Capai 160 Juta Orang

Pada 2020, jumlah pengguna EGS mencapai 160 juta orang. Memang, saat ini, Steam masih menjadi toko digital nomor satu untuk game PC, dengan jumlah pengguna aktif bulanan mencapai 120 juta orang. Namun, Epic Games Store juga cukup sukses berkat Fortnite dan sejumlah game eksklusif yang hanya ada di platform tersebut, sepreti Hitman 3.

Selain itu, Epic juga mencoba untuk memenangkan hati developer dengan memungut komisi lebih kecil. Epic hanya meminta potongan 12% dari pemasukan kreator game, sementara Valve mengambil 30%. Strategi lain Epic untuk mempopulerkan EGS adalah dengan menawarkan berbagai game gratis. Bulan lalu, Epic menawarkan Star Wars: Battlefront II  gratis di EGS, yang menarik 19 juta orang, menurut laporan VentureBeat.

Pemasukan Brawl Stars Tembus US$1 Miliar

Total pemasukan Brawl Stars sejak ia diluncurkan pada 2018 telah menembus US$1 miliar, menurut data dari Sensor Tower. Brawl Stars menjadi game keempat buatan Supercells yang berhasil mendapatkan pencapaian ini, mengikuti jejak Clash of Clans, Clash Royale, dan Hay Day.

Menurut laporan Games Industry, Clash of Clans tetap menjadi game Supercells dengan pemasukan terbesar. Pada 2020, pemasukan game itu mencapai US$581 juta. Dengan pemasukan US$526 juta, Brawl Stars menjadi game Supercells dengan pemasukan terbesar kedua pada 2020.

Brawl Stars menjadi game keempat dari Supercells yang memiliki pemasukan lebih dari US$1 miliar.

Versi beta dari Brawl Stars dirilis pada 2017. Game itu diluncurkan secara global pada 2018. Namun, Supercells baru meluncurkan Brawl Stars di Tiongkok pada Juni 2020. Setelah diluncurkan di Tiongkok, pemasukan bulanan Brawl Stars sempat mencapai US$89,4 juta, naik 90% dari bulan sebelumnya. Secara keseluruhan, Tiongkok menjadi pasar Brawl Stars terbesar ketiga setelah Amerika Serikat dan Korea Selatan.

Divisi Gaming Amazon Dikabarkan Habiskan Hampir US$500 Juta per Tahun

Amazon, perusahaan e-commerce asal Amerika Serikat, menghabiskan hampir US$500 juta untuk mengoperasikan divisi gaming mereka, menurut laporan Bloomberg. Dana ini tidak termasuk biaya untuk Twitch, platform streaminggame yang Amazon beli pada 2014. Sejak membuat divisi gaming, Amazon telah menarik beberapa veteran game, seperti Kim Swift, designer Portal dan Clint Hocking, director dari Far Cry 2. Namun, keduanya telah memutuskan keluar dari Amazon.

Walau Amazon menghabiskan ratusan juta untuk divisi gaming mereka, mereka justru telah membatalkan sejumlah game mereka, seperti Breakaway dan Crucible. Mereka juga menunda peluncuran game MMORPG New World, lapor Games Industry. Memang, divisi gaming Amazon dikabarkan menghadapi berbagai masalah, mulai dari ketiadaan bonus, masalah dengan engine Lumberyard mereka, sampai budaya kantor yang tidak ramah untuk pekerja perempuan.

Tencent Jadi Pemegang Saham Minoritas di Dontnod

Minggu lalu, Dontnod, studio asal Prancis di balik game Life is Strange dan Tell Me Why, mengumumkan bahwa mereka berhasil mendapatkan kucuran dana sebesar €40 juta. Tencent memberikan kontribusi sebesar €30 juta. Dengan ini, Tencent menjadi pemegang saham minoritas di Dontnod. Selain itu, Tencent juga bisa menunjuk satu orang untuk duduk di kursi dewan direktur Dontnod, menurut laporan GamesIndustry. Dontnod menyebutkan, mereka akan menggunakan dana ini untuk dapat merilis game mereka sendiri.