9 December 2014

by Bambang Winarso

KakaoTalk Hadirkan Mode Percakapan Terenkripsi, 'Secret Chat'

Aplikasi pesan chat asal Korea, KakaoTalk baru-baru ini meluncurkan sebuah mode percakapan baru berjuluk Secret Chat. Sekilas dari namanya barangkali Anda dapat menerka fitur apa yang ditawarkan olehnya. Secret Chat adalah mode percakapan terenkripsi sehingga pesan yang dikirim makin aman dari akses pihak ketiga.

Prosedur enkripsi yang diterapkan Secret Chat didesain untuk semua pesan yang dikirim dan diterima, kemudian aplikasi akan menyimpan kode-kode enkripsi tersebut di perangkat pengguna. Cara ini menjamin kerahasiaan pesan, dimana hal semacam ini kerap menjadi sorotan berbagai pihak termasuk pemerintah Korea yang dikenal ketat soal keamanan.

Penyimpanan kode enkripsi di dalam perangkat pengguna mencegah siapapun termasuk aplikasi pihak ketiga untuk mengakses data, kecuali oleh pengguna yang terlibat dalam percakapan melalui perangkat masing-masing.

Secret Chat saat ini baru tersedia di versi terbaru platform Android, untuk iOS sepertinya masih dalam persiapan yang hanya tinggal menunggu waktu peluncuran.

 

Info Menarik: Telkomsel Luncurkan Layanan 4G LTE Komersial Pertama di Indonesia

 

Sayangnya fitur pesan terenkripsi ini baru dapat dinikmati di percakapan satu lawan satu. Namun pihak KakaoTalk memastikan bahwa tahun depan fitur yang sama juga akan tersedia untuk percakapan grup.

Untuk menggunakan fitur Secret Chat, pengguna dapat menjalankannya melalui dua cara. Pertama melalui menu drop down di dalam chat dan kedua melalui tombol yang sudah disiapkan khusus oleh pengembang KaaoTalk untuk memulai mode percakapan ini.

Kemudian di update yang sama, KakaoTalk juga menambahkan fitur Decline Invite di percakapan grup. Fitur ini memungkinkan pengguna untuk menolak undangan grup di kemudian hari yang tidak diinginkan.

Dengan jumlah pengguna lebih dari 150 juta, menempatkan KakaoTalk di posisi yang kokoh di peta persaingan walaupun saat ini mereka relatif lebih berkuasa di markas sendiri dengan persentase 95% dari smartphone yang ada di sana.

Sumber berita TechCrunch.