25 October 2018

by Lukman Azis

Susul Canon EOS R, Kamera Mirrorless Full Frame Nikon Z 7 dan Z 6 Hadir di Indonesia

Persaingan kamera mirrorless di segmen full frame baru akan dimulai, mari temui Nikon Z 7 dan Z 6

Saat ini Sony merupakan pemimpin pasar di segmen kamera mirrorless full frame dengan lensa native (FE) berjumlah 30. Sony jelas sangat 'matang', mereka telah mengembangkan format ini sejak tahun 2013 - namun persaingan sesungguhnya baru akan dimulai.

Bila sebelumnya tercatat hanya ada nama Sony dan Leica, kini sudah bergabung pula Canon dengan EOS R-nya, serta Nikon dengan Z6 dan Z7 yang baru saja tiba di Indonesia. Sony jelas harus khawatir, karena keduanya diciptakan untuk menggantikan lini DSLR mereka.

Belum lagi, Panasonic yang telah memastikan sedang mengerjakan dua mirrorless full frameLumix S1R dan S1. Sementara, Fujifilm belum tertarik mengembangkan mirrorless full-frame dan memilih loncat ke mirrorless dengan medium format.

Nikon Z Series

Foto: Nikon.co.id

Seperti Sony Alpha A7 series dan Canon EOS R, Nikon Z series juga menarget kalangan profesional. Nikon Z 6 dan Z 7 menggunakan format baru, Nikon FX full frame dengan mount Nikon Z yang berdiameter lebih lebar yakni 55 mm.

Sebagai informasi, Sony E-mount memiliki diameter 46 mm dan Canon RF 54 mm. Singkatnya, ukuran mount yang lebih lebar ini membuka kemungkinan baru dalam merancang lensa yang berkualitas tinggi dengan aperture yang sangat besar, misalnya Nikkor Z 58mm f/0.95 S Noct yang rencananya dirilis pada tahun 2019.

Foto: Nikon.co.id

Saat ini, Nikon Z series baru hadir dalam tiga pilihan lensa saja, yaitu NIKKOR Z 24-70mm f/4 S, NIKKOR Z 35mm f/1.8 S, dan NIKKOR Z 50mm f/1.8 S.

Nikon Z 7 

Foto: Nikon.co.id

Nikon Z 7 mengusung sensor tipe CMOS ukuran full frame, resolusinya 45,7-megapixel dengan prosesor Expeed 6. Memiliki rentang sensitivitas standar ISO 64–25600, 493 titik fokus, 5 stop 5-axis image stabilization, dan kecepatan memotret beruntun pada 9 fps.

Foto: Nikon.co.id

Layar sentuh 3,2 inci resolusinya 2,1 juta dot dengan mekanisme titling. Di atas layar, terdapat electronic viewfinder yang menggunakan panel OLED resolusi 3,7 juta dot dengan magnification 0,8×.

Untuk perekaman videonya, Nikon Z 7 mampu merekam video 4K UHD (3840 × 2160) pada 30 fps yang mendukung PDAF dan IS di sensor. Serta, video Full HD hingga 120 fps.

Soal harga, untuk Z7 body only dibanderol Rp56.499.000 dan Rp63.499.000 dengan lensa NIKKOR Z 24-70mm F/4 S. Sementara, untuk paket dengan lensa NIKKOR Z 24-70mm F/4 S dan mount adapter Nikon FTZ harganya Rp66.499.000.

Nikon Z 6

Foto: Nikon.co.id

Nikon Z 6 memang mengusung resolusi yang lebih kecil yakni 24,5-megapixel, tetapi itu membuatnya lebih superior soal video. Di mana mampu merekam video 4K 30 fps yang oversampled (memakai penampang sensor secara menyeluruh), sehingga terlihat lebih tajam saat resolusinya diturunkan menjadi 4K.

Nikon Z6 mrmiliki rentang sensitivitas standar ISO 100–51200, 273 titik fokus, 5 stop 5-axis image stabilization, dan kecepatan continuous shooting 12 fps.

Foto: Nikon.co.id

Harga Nikon Z6 untuk body only dibanderol Rp35.499.000 dengan dengan mount adapter Nikon FTZ dan Rp42.499.000 dengan lensa NIKKOR Z 24-70mm F/4, serta Rp45.499.000 untuk paket komplet dengan lensa NIKKOR Z 24-70mm F/4 S dan mount adapter Nikon FTZ.