1. Startup

Kantar TNS: Pengguna Instagram dan Snapchat di Indonesia Naik Dua Kali Lipat dalam Dua Tahun Terakhir

Peningkatan ini menjadi peluang baru untuk promosi brand. Influencer, blogger, dan selebriti menjadi salah satu cara paling manjur untuk tingkatkan ketertarikan terhadap sebuah brand

Indonesia mengalami peningkatan pengguna Instagram dan Snapchat sebanyak dua kali lipat dalam kurun waktu dua tahun terakhir. Data ini berdasarkan dari Connected Life, sebuah survei yang dilakukan oleh sebuah konsultan riset global, Kantar TNS. Pertumbuhan ini tidak lepas dari perkembangan teknologi mobile yang saat ini menurut Connected Life mencapai satu miliar di kawasan Asia Pasific dengan 65 juta di antaranya berada di Indonesia. Meningkatnya pengguna platform berbagi foto dan video pendek ini semakin mencerminkan bahwa posting berbau visual sudah semakin akrab di Indonesia.

Indonesia sendiri merupakan pasar pengguna Instagram paling efektif keempat di wilayah Asia Pasifik dengan jumlah pengguna sebesar 54% dari jumlah keseluruhan pengguna internet. Berada di bawah Malaysia dengan 73%, Hongkong 70%, dan Singapura dengan 63%.

Survei Connected Life Kantar TNS

Untuk Snapchat meski terdapat peningkatan namun aplikasi atau layanan ini belum populer atau setidaknya belum sepopuler Instagram di Indonesia. Pengguna Snapchat di Indonesia berada di urutan kesepuluh di wilayah Asia Pasifik dengan persentase sebesar 13% persen dari jumlah pengguna internet. Sementara itu Hongkong menjadi negara yang hampir separuh (46%) pengguna internetnya menggunakan aplikasi Snapchat.

Salah satu peluang yang bisa diambil dari peningkatan pengguna kedua layanan ini adalah soal target konsumen. Pertumbuhan ini membuka peluang bagi para brand untuk terhubung dengan calon pembelinya melalui Instagram dan Snapchat. Namun yang menjadi perhatian khusus adalah bagaimana brand perlu lebih pintar bagaimana mengiklan di media sosial, pasalnya menurut survei Connected Life satu dari lima (19%) pengguna media sosial secara aktif menolak posting atau konten dari suatu brand. Ada sekitar 30% responden survei yang merasa terus ‘dihantui’ iklan-iklan dari brand yang bergentayangan.

“Peningkatan pengguna Instagram dan Snapchat di Indonesia terjadi terutama karena para pengguna di Indonesia ingin mengabadikan dan membagikan momen mereka dengan orang lain. Mereka ingin membagikan hal tersebut dengan cepat, mendeskripsikan pengalaman mereka, dan merasakan kebanggaan akan hal tersebut,” ujar Direktur Senior Kantar TNS Indonesia Hansal Savla.

Hansal menambahkan, "Baik Instagram maupun Snapchat menawarkan para pengguna cara yang lebih cepat, lebih mudah, dan menarik secara visual dalam berbagi momen mereka. Content yang paling menarik, menyenangkan dan lucu secara visual akan lebih banyak mendapatkan perhatian. Brand yang mampu menawarkan hal tersebut akan sangat mudah berhubungan dengan konsumen."

Penelitian Kantar TNS juga menemukan bahwa untuk bisa tetap memanfaatkan platform media sosial brand bisa menggunakan jasa influencer, blogger atau selebriti. Pasalnya responden yang berusia 16-24 tahun (43%) mengatakan bahwa mereka lebih percaya pendapat mereka tentang brand dibanding sumber resmi semacam koran, website resmi, atau iklan TV.

Direktur Digital Kantar TNS Asia Pasifik Zoe Lawrence menjelaskan, “Hal yang krusial adalah brand tidak lagi melihat channel sosial sebagai ruang media yang kosong untuk iklan. Hasil menunjukkan bahwa konsumen meminta konten yang dapat terintegrasi secara baik pada platform, meningkatkan daripada menginterupsi (mengurangi) penggunaannya. Untuk melakukannya dengan sukses, sangat penting untuk menjaga nilai brand dari platform yang akan digunakan."

"Instagram merupakan tempat untuk mengorganisir dan meningkatkan kualitas gambar, sedangkan Snapchat bersifat apa adanya, in-the-moment dan lucu. Brand perlu untuk melakukan pendekatan pada platform tersebut secara individual untuk memastikan konten yang dibuat telah diproses sedemikian rupa sehingga bersifat user-generated feed (feed yang dihasilkan dari pengguna) serta menjaga integritasnya,” tutupnya.

Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again

Sign up for our
newsletter

Subscribe Newsletter
Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again