12 August 2016

by Glenn Kaonang

Karma Revero, Penantang Baru Tesla dengan Desain Sporty dan Atap Panel Surya

Merupakan reinkarnasi dari Fisker Karma

Perjalanan Fisker Automotive tidak semulus yang bisa kita bayangkan jika melihat latar belakang pendirinya, Henrik Fisker. Beliau adalah desainer mobil-mobil ikonik macam BMW Z8 dan Aston Martin DB9, dan di tahun 2007, Fisker memutuskan untuk mendirikan perusahaan otomotif di bawah namanya sendiri.

Hanya 6 tahun sejak didirikan, Fisker Automotive akhirnya bangkrut di tahun 2013. Aset-asetnya kemudian dibeli oleh perusahaan asal Tiongkok, Wanxiang, dimana mereka memutuskan untuk mengecap brand baru dan membentuk divisi kepemimpinan baru demi meneruskan kiprah Fisker.

Fisker kini telah resmi berganti nama menjadi Karma, diambil dari nama mobil pertama yang diciptakan oleh Fisker. Belum lama ini, mereka mengumumkan mobil perdananya, Karma Revero. Jika melihat gambarnya, mobil ini bisa dikatakan sebagai Fisker Karma yang bangkit dari kubur.

Atap Karma Revero merupakan panel surya / Karma Automotive

Desainnya tidak berubah banyak dari Fisker Karma, masih seksi dan sporty dengan lekukan-lekukan yang amat khas. Perombakan besarnya justru terjadi di dalam, tepatnya pada teknologi yang mempersenjatai Karma Revero ini.

Satu yang paling menarik perhatian adalah bagian atap mobil yang telah ditanami panel surya. Karma mengklaim komponen ini cukup untuk memasok tenaga pada mobil – secara utuh atau sekadar melengkapi daya listrik dari charger konvensionalnya masih belum ada yang tahu.

Sistem infotainment Karma Revero mengandalkan UI yang simpel, intuitif sekaligus elegan / Karma Automotive

Di samping itu, Revero juga akan dibekali dengan sistem infotainment yang diklaim simpel sekaligus intuitif. Kalau melihat gambarnya, Karma lebih memilih layar sentuh berukuran standar ketimbang yang berukuran masif seperti milik Tesla.

Semua ini akan diungkap secara lebih mendetail saat Karma Revero diluncurkan secara resmi pada tanggal 8 September mendatang. Masuk kategori sport, kemungkinan banderol harganya bisa mencapai angka $100.000.

Jangan lupa tonton uji coba yang dilakukan oleh Wired di bawah ini.

Sumber: TechCrunch.