13 April 2017

by Glenn Kaonang

Ketika Moleskine Bertemu Touch ID, Jadilah Lockbook

Sepintas kelihatan seperti buku catatan biasa, tapi di sisinya terdapat sensor sidik jari secanggih yang ponsel kita miliki

Anda yang masih duduk di bangku sekolah pada era 90-an kemungkinan besar masih ingat dengan diary alias buku harian yang dilengkapi gembok kecil di pinggirnya. Tujuannya tidak lain untuk memproteksi catatan maupun kenangan pribadi Anda dari mata dan tangan jahil teman-teman di sekitar.

Anda sekalian mungkin sekarang sudah beralih ke ranah digital dan mengandalkan aplikasi pembuat catatan pada smartphone, tapi saya yakin sebagian dari Anda masih lebih suka mencatat di atas buku. Masalahnya, kalau memilih buku, Anda harus mengorbankan aspek keamanan, kecuali Anda masih punya diary istimewa itu tadi dan tidak keberatan menggunakannya lagi sekarang.

Desain dan dimensi Lockbook tidak beda jauh dari buku catatan biasa / FPlife

Mungkin solusi yang lebih realistis adalah gadget bernama Lockbook berikut ini. Sepintas ia kelihatan seperti buku catatan biasa. Namun saat Anda melirik ke bagian sampingnya, ada pemandangan yang tidak biasa, yakni sebuah fingerprint sensor untuk membaca sidik jari Anda.

Fungsinya tentu saja untuk memberikan proteksi atas apapun yang ada di dalam buku tersebut. Cara kerjanya sendiri sangat mirip seperti yang sudah biasa kita gunakan pada ponsel, bahkan kecepatan dan reaksinya pun juga tidak kalah.

Jadi untuk membuka Lockbook, cukup letakkan jari Anda di atas sensor, lalu tekan tuas kecil di bawahnya. Lockbook mampu mengenali hingga dua jari yang berbeda, dan ia akan bergetar sedikit untuk mengindikasikan bahwa sidik jari Anda sudah terbaca.

Tidak ada yang terlalu istimewa dari bagian dalam Lockbook / FPlife

Di dalam, sejatinya tidak ada sesuatu yang lebih istimewa dari yang ditawarkan buku catatan lain. Lockbook menggunakan mekanisme binder supaya Anda bisa dengan mudah menambahkan objek lain, seperti foto misalnya. Di belakang cover depannya, Anda bisa menyimpan barang seperti paspor atau sejumlah kartu.

Lockbook ditenagai oleh baterai rechargeable, akan tetapi FPlife selaku pengembangnya tidak mencantumkan seberapa lama baterai ini bisa bertahan. Dan ketika baterainya habis, Lockbook perlu di-charge terlebih dulu sebelum Anda bisa membukanya – mungkin di sinilah letak kekurangan terbesar Lockbook.

Pun demikian, mencari colokan listrik atau power bank masih jauh lebih mudah ketimbang mencari kunci kecil pasangan gembok imut-imut yang saya singgung di awal tadi. Buat yang tertarik, Lockbook bisa dipesan lewat situs crowdfunding Indiegogo seharga $59, lebih murah $20 dari harga retail-nya. Anda bisa memilih satu dari dua material cover depan yang tersedia dalam berbagai warna.